REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pengadilan distrik di wilayah Vladimir, Rusia telah menerima tiga tuntutan hukum dari aktivis oposisi Alexey Navalny terhadap penjara tempat dia menjalani hukuman. Dalam tuntutan itu, dia menyatakan bahwa otoritas penjara tidak memberikannya akses untuk meminjam buku, penyensoran surat kabar, dan dianggap sebagai orang yang cenderung melarikan diri.
"Dia tidak mendapatkan akses untuk membaca buku yang dia beli, dia diperlakukan oleh karyawan IK-2 (koloni hukuman) yang menempatkannya dalam catatan pencegahan sebagai orang yang rentan untuk melarikan diri, dan juga penyensoran surat kabar yang diterima Navalny, karena beberapa artikel telah dipotong," ujar pengadilan, dilansir Sputnik News, Selasa (27/4).
Hakim belum menerima materi untuk proses persidangan. Pengadilan harus memutuskan apakah masalah ini sesuai dengan kewenangannya. Jika sesuai, maka akan ditinjau apakah tuntutan yang diajukan Navalny telah dilakukan dengan benar.
Navalny sekarang menjalani hukuman di penjara, karena pelanggaran masa percobaan untuk hukuman yang ditangguhkan dalam kasus penipuan Yves Rocher 2014. Sebelumnya, Navalny mengeluhkan tentang sakit punggung dan kaki yang parah.
Navalny meminta agar dia diperiksa oleh tenaga medis yang dipilihnya sendiri. Namun permintaan itu ditolak oleh otoritas penjara. Pada saat yang sama, dia menolak perawatan yang ditawarkan oleh otoritas penjara.