REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arsitek dan Ahli Rancang Kota Sigit Kusumawijaya mengatakan bangunan hijau dan sehat dapat bermanfaat untuk mengurangi penularan COVID-19. Sigit menuturkan walaupun hampir keseluruhan waktu penghuninya berada di dalam rumah, mereka akan merasa dekat dengan alam sekitar.
Anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) ini menuturkan ada tiga unsur konsep bangunan hijau dan sehat. Pertama, adanya pergantian udara segar yang dapat menghilangkan polutan baik dari penguapan racun material dari rumah. Kemudian, sebisa mungkin mendapatkan langsung sinar matahari untuk penerangan alami, juga mendapat manfaat asupan kebutuhan vitamin D.
Sigit mengatakan rumah sehat dengan konsep hijau harus memiliki sirkulasi dan pengkondisian udara. Rumah harus menggunakan material organik, non-porous dan non asbestos. Selain itu, rumah menggunakan inovasi smart home, mempunyai pencahayaan alami dari sinar matahari, memiliki konservasi air, serta mempunyai area hijau yang cukup.
Sigit menuturkan penerapan bangunan hijau (green building) bangunan hijau memberikan manfaat secara ekonomi, mengurangi dampak negatif lingkungan dan menjamin kesejahteraan dan kesehatan penghuni yang beraktivitas di dalam bangunan.
Sigit mengatakan sudah ada penelitian yang telah membuktikan kualitas lingkungan di dalam bangunan yang hijau lebih baik dibandingkan bangunan konvensional.