Rabu 28 Apr 2021 02:08 WIB

Australia Tangguhkan Penerbangan dari India

Penangguhan penerbangan berdampak pada dua layanan penumpang dari India ke Sydney.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Friska Yolandha
Penumpang melakukan check in di Bandara Domestik Sydney di Sydney, Australia, Kamis (24/9). Australia mengumumkan penangguhan penerbangan ke dan dari India.
Foto: EPA-EFE/DEAN LEWINS AUSTRALIA AND NEW ZEALAND
Penumpang melakukan check in di Bandara Domestik Sydney di Sydney, Australia, Kamis (24/9). Australia mengumumkan penangguhan penerbangan ke dan dari India.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Australia mengumumkan penangguhan penerbangan ke dan dari India. Ini dilakukan untuk mencegah penyebaran varian virus yang lebih ganas, menyusul lonjakan kasus Covid-19 varian baru di India. 

Jumlah kematian akibat virus corona di India mendekati tonggak sejarah yang suram, 200.000 dengan 2.771 kematian dalam 24 jam terakhir. Penangguhan penerbangan penumpang langsung antara kedua negara akan berlaku hingga 15 Mei mendatang, kata Perdana Menteri Scott Morrison dalam konverensi pers. 

"Ini adalah krisis kemanusiaan dan mencengkeram dunia," kata Morrison yang dikutip di Reuters, Selasa (27/4). 

"Kami tidak berpikir jawabannya adalah dengan meninggalkan orang-orang Australia di India dan hanya mematikan mereka," tambahnya, menegaskan bahwa penangguhan itu sementara untuk memastikan Australia dapat mengelola kedatangan dari titik-titik virus.

Penangguhan penerbangan Australia berdampak pada dua layanan penumpang dari India ke Sydney dan dua penerbangan repatriasi dari India ke Darwin, dengan total sekitar 500 kedatangan. Morrison mengatakan penangguhan itu akan memberikan "istirahat" bagi fasilitas karantina di negara bagian New South Wales dan Wilayah Utara, mengingat sebagian besar kasus positif di sana berasal dari India. 

Australia menjadi salah satu negara yang telah berhasil menekan penyebaran virus korona, dengan kembali dibukanya penguncian bagi penduduk lokal. Sedangkan penduduk dan warga negara yang kembali, baru tiba dari luar negeri, wajib menjalani karantina selama dua pekan di hotel karantina. 

Beberapa perdana menteri negara bagian sebelumnya menyuarakan keprihatinan tentang meningkatnya kasus virus korona di hotel karantina, dan menyerukan penangguhan penerbangan dari India. 

"India, perlu ada penangguhan," kata Perdana Menteri Mark McGowan kepada wartawan di Perth, menjelang keputusan pemerintah federal.

"Ada tekanan besar sekarang di semua fasilitas karantina kami sebagai akibat dari orang-orang yang datang dari India,” ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement