REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Migas (SKK Migas) mentargetkan proyek Tangguh Train-3 akan onstream pada akhir tahun ini. Sampai kuartal pertama tahun ini pengembangan onshore mencapai 89,58 persen.
Kepala SKK Migas Dwi Sutjipto menjelaskan proyek ini terbagi atas dua skema, onshore dan offshore. Untuk offshore sudah mencapai 99,19 persen. Dengan dikebutnya proses di onshore maka proyek ini bisa segera jalan.
"Insyallah proyek tangguh akan onstream di akhir tahun ini," ujar Dwi secara virtual, Senin (26/4).
Proyek Tangguh Train-3 ini merupakan salah satu proyek gas besar di bagian Indonesia Timur. Proyek ini akan memproduksi gas sebesar 700 mmsfcd dan kondensat sebesar 3.000 BCPD. Proyek ini menghabiskan investasi sebesar 8,9 miliar dolar AS.
Proyek Train 3 Kilang LNG Tangguh ini termasuk ke dalam salah satu Proyek Strategis Nasional yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Peraturan Presiden No.109 tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Perpres No.3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional yang mulai berlaku pada 20 November 2020 lalu.
Bila Train 3 Kilang LNG Tangguh ini beroperasi pada akhir tahun ini, maka pada 2020 diperkirakan produksi LNG dari Kilang Tangguh ini akan naik 40 kargo menjadi 161 kargo LNG dari 120,1 kargo LNG pada 2021. Mulai 2023 dan seterusnya, produksi LNG akan meningkat lagi menjadi sekitar 180 kargo per tahun.