REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah seorang sahabat Rasulullah SAW yang bernama Sa’ad bin Abi Waqqash atau nama aslinya Sa’ad bin Malik az-Zuhri masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Rasulullah dari pihak ibu, Siti Aminah.
Rasulullah sendiri sering memanggilnya dengan sebutan paman. Dia adalah pahlawan perang Qadisiyah, Pembebas Madain dan wilayah Persia.
Dijelaskan dalam buku Sirah 60 Sahabat Nabi Muhammad SAW oleh Ummu Ayesha, Sa’ad memeluk Islam ketika usianya baru menginjak 17 tahun. Saat jiwanya sedang bergejolak dan mencari jati diri, dia justru sudah menemukan ketenangan dalam ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW.
Meski begitu, selama hidupnya juga mengalami rangkaian rintangan, terlebih yang datang dari ibunya sendiri. Saat mengetahui anaknya memeluknya Islam, sang ibu melakukan mogok makan dan minum.
Sa’ad tidak berpengaruh dengan ancaman ibunya. Dia tetap membujuknya agar mau makan dan minum. Sayangnya, sang ibu masih berkeras untuk tidak menerima tawaran tersebut hingga tubuhnya menjadi lemas.
Sa’ad yang berhati lembut merasa sedih, tapi keimanannya kepada Allah sangat besar. Keteguhan iman dan kebeningan hati Sa’ad membuat doanya makbul dan sang ibu menyerah mogok makan dan minum.