Rabu 28 Apr 2021 04:25 WIB

Mengapa Israel tak Ikuti Biden Akui Genosida oleh Ottoman?

Israel tak mengakui tragedi yang terjadi terhadap warga Armenia sebagai genosida.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Demonstran membawa poster saat memperingati genosida Armenia di depan Kantor Konsulat Turki di AS. Senat AS loloskan resolusi yang mengakui genosida terhadap warga Armenia seabad lalu. Ilustrasi.
Foto: Etienne Laurent/EPA
Demonstran membawa poster saat memperingati genosida Armenia di depan Kantor Konsulat Turki di AS. Senat AS loloskan resolusi yang mengakui genosida terhadap warga Armenia seabad lalu. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TELAVIV -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengakui pembantaian terhadap warga etnis Armenia yang dilakukan Kerajaan Ottoman sebagai genosida. Tapi Turki yang menjadi kelanjutan kerajaan tersebut dianggap tidak memiliki posisi kuat untuk membalas langkah Washington.

Turki tidak memiliki dukungan baik di dalam maupun luar negeri. Mereka juga tidak mendapat dukungan dari NATO atau negara-negara di kawasan. Kendati demikian Israel tampaknya tidak akan mengikuti Biden dan memprioritaskan kepentingan strategis dibandingkan deklarasi moral.

Baca Juga

Israel menolak untuk mengakui pembantaian Armenia sebagai genosida karena mereka memiliki kepentingan juga di Azerbaijan yang didukung Turki. Kedua negara itu sekutu strategis pada 1990-an tapi hubungan mereka renggang di bawah pemerintahan Presiden Recep Erdogan.

Saat ini rival Armenia yakni Azerbaijan salah satu pembeli senjata terbesar Israel. Berdasarkan data Stockholm International Peace Research Institute (Sipri) mencatat dalam lima tahun terakhir Israel telah menjadi pemasok utama persenjataan Azerbaijan. Penjualan senjata Israel ke negara itu mencapai 740 juta dolar AS.