Ahli: Larangan mudik harus benar-benar diimplementasikan
Red: Ratna Puspita
Ilustrasi mudik dilarang. | Foto: mudik dilarang, penyekatan mudik, mudik,
REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dr. Yudhi Wibowo mengatakan, kebijakan Larangan mudik Idul Fitri 2021 harus benar-benar diimplementasikan. Sebab, kebijakan itu guna mencegah penyebaran Covid-19.
"Kebijakan pelarangan mudik sudah sangat tepat sehingga harus benar-benar diimplementasikan serius di lapangan," katanya di Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa (27/4).
Dia mengatakan pada saat ini upaya maksimal dalam mencegah penyebaran Covid-19 harus terus dilakukan guna mencegah kemunculan gelombang baru. "Tentunya kemunculan gelombang baru seperti yang terjadi di India bisa menjadi contoh agar pemerintah dan masyarakat terus memperkuat protokol kesehatan," katanya.
Dia mengingatkan agar masyarakat senantiasa menjaga jarak fisik dan tidak berkerumun. "Masyarakat harus taat protokol kesehatan dan mematuhi kebijakan pemerintah untuk tidak mudik," katanya.
Selain itu, dia juga mengingatkan agar pemerintah terus mempercepat akselerasi vaksinasi guna mencapai target kekebalan kelompok atau "herd immunity". "Herd immunity tercapai jika 70 persen penduduk telah divaksin. Sementara pada saat ini masih jauh dari 70 persen. Oleh karena itu, masyarakat harus tetap disiplin prokes 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas," katanya.
Dengan disiplin yang tinggi menerapkan protokol kesehatan, kata dia, maka upaya mencegah penyebaran Covid-19 akan berjalan efektif dan juga optimal. "Saat ini masyarakat masih berada di tengah pandemi Covid-19, sehingga harus menjalankan dan saling mengingatkan protokol kesehatan," katanya.
Menurut dia, dengan berbagai upaya yang optimal diharapkan dapat mencegah penyebaran Covid-19.