Rabu 28 Apr 2021 02:03 WIB

Kasal: Kami Gandeng SKK Migas Angkat KRI Nanggala-402

TNI AL mengamankan lokasi tenggelamnya KRI Nanggala-402.

Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono (tengah) beserta istrinya Veronica Yudo Margono (kanan) mengunjungi istri Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Kolonel Laut (P) Harry Setiawan, Winny Widayanti (kiri) di Desa Tebel, Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (27/4/2021). Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Kolonel Laut (P) Harry Setiawan gugur bersama 52 awak kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang kontak saat menggelar latihan penembakan rudal di laut utara Bali pada Rabu (21/4).
Foto: ANTARA/Umarul Faruq
Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono (tengah) beserta istrinya Veronica Yudo Margono (kanan) mengunjungi istri Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Kolonel Laut (P) Harry Setiawan, Winny Widayanti (kiri) di Desa Tebel, Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (27/4/2021). Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Kolonel Laut (P) Harry Setiawan gugur bersama 52 awak kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang kontak saat menggelar latihan penembakan rudal di laut utara Bali pada Rabu (21/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan TNI AL akan menggandeng Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk membantu mengangkat KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Bali. "Sampai dengan saat ini posisi kapal masih tetap belum bergeser," kata Kasal Yudo Margono, usai mengunjungi rumah salah satu kru KRI Nanggala-402 yakni Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Kolonel (P) Harry Setiawan, di Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (27/4).

Ia mengemukakan, pihaknya juga melakukan pengamanan di lokasi tenggelamnya kapal selam tersebut dengan menyiagakan petugas di lokasi. "Ke depan kami ajukan untuk dilakukan pengangkatan, dan kami sudah koordinasi dengan SKK Migas karena mereka yang memiliki kemampuan untuk mengangkat kapal tersebut," ujarnya pula.

Baca Juga

Dia mengatakan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian, dan petugas aslog juga sudah menghubungi SKK Migas supaya kapalnya bisa segera diangkat. "Minta doanya saja supaya kapalnya bisa segera diangkat. Saat ini masih rapat dan dihitung berapa beratnya, dari gambar-gambar tersebut," ujarnya lagi.

Disinggung terkait dengan kondisi psikologis keluarga kru kapal itu, ia mengatakan saat ini menyiagakan petugas psikologi untuk mendampingi keluarga yang ditinggalkan. "Petugas psikologi siap mendampingi karena kondisi psikologis keluarga yang ditinggal berbeda-beda," ujarnya.

Sebelumnya, kasal mengatakan bahwa KRI Nanggala-402 tenggelam terjadi bukan karena terjadi "human error" (kesalahan manusia). "Saya berkeyakinan ini (tenggelamnya KRI Nanggala, Red) bukan karena 'human error', tapi lebih pada faktor alam," kata dia saat konferensi pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Badung, Bali, Ahad (25/4).

Baca juga : Presiden Lantik Empat Pejabat Negara Baru

Ia menjelaskan bahwa untuk proses investigasi akan dilakukan setelah proses pengangkatan KRI Nanggala-402 selesai dilakukan. Dia menegaskan bahwa kapal tenggelam bukan terjadi karena human error. Hal ini dipastikan karena saat proses menyelam itu sudah melalui prosedur yang benar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement