REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pengadilan Rusia menerapkan sebuah larangan terhadap jaringan yang dipimpin Alexei Navalny. Tidak disebutkan larangan apa yang diterapkan tapi pengadilan sedang mempertimbangkan permintaan untuk memberikan status 'ekstremis' pada jaringan tersebut.
Pada Senin (26/4), pengadilan Moskow menggelar sidang awal untuk melarang Yayasan Anti-Korupsi (FBK) yang didirikan Navalny dan kantor regionalnya yang dikelola secara terpisah. Sidang itu digelar secara tertutup.
Pihak berwenang menyatakan, sebab sidang itu mengandung informasi-informasi rahasia. Pendukung Navalny mengejek pengumuman tersebut. Pengadilan melarang FBK melakukan aktivitas tertentu tanpa mengungkapkan apa aktivitasnya.
"Hari ini 'pengadilan' melarang aktivitas-aktivitas FBK yang tidak diketahui, dalam sidang rahasia mereka akan segera menyatakan kami semua ekstremis, semua arah yang Anda lihat absurd," kata tim Navalny di media sosial, Selasa (27/4).
Navalny menjadi kritikus Presiden Vladimir Putin paling vokal setelah ia mendapat banyak pengakuan dengan kampanye antikorupsi. Ia menggunakan FBK yang kerap merilis video investigasi mengenai banyaknya kekayaan pejabat Rusia yang ia sebut 'penipu dan pencuri'.
Kantor regionalnya berfungsi sebagai gerakan politik yang baru lahir. Mendukung kandidat-kandidat untuk melawan partai penguasa walaupun Navalny yang kini di penjara sudah dilarang melawan Putin di pemilu.
Jaksa sudah memerintahkan kantor regional itu menghentikan sementara semua aktivitas mereka. FBK yang memiliki status hukum yang berbeda dengan kantor regional tidak dapat dihentikan aktivitasnya tanpa perintah pengadilan.