REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Surat kabar The Australian melaporkan Negeri Kanguru akan mengumumkan anggaran pertahanan sebesar 747 juta dolar Australia atau 580 juta dolar AS. Dana itu akan digunakan untuk meningkatkan empat pangkalan militer di utara dan memperluas latihan tempur dengan Amerika Serikat (AS).
Pada Rabu (28/4), The Australian melaporkan landasan udara di Northern Territory akan diperpanjang untuk menampung pesawat yang lebih besar. Harian itu menambahkan tempat latihan menembak akan dirombak dan fasilitas untuk latihan personil pertahanan dan marinir AS yang baru akan didirikan.
"Bekerja sama dengan Amerika Serikat, sekutu-sekutu kami dan tetangga Indo-Pasifik, kami akan melanjutkan kepentingan Australia dengan berinvestasi pada Pasukan Pertahanan Australia," kata Perdana Menteri Scott Morrison seperti dikutip laporan tersebut, Rabu (28/4).
Kantor perdana menteri belum dapat dimintai komentar mengenai hal ini. Awal pekan ini Menteri Departemen Dalam Negeri Mike Pezzullo mengatakan negara-negara demokrasi liberal harus siap berperang.
Ia tidak mengungkapkan dengan pemicu peringatannya itu. Tapi komentar tersebut disampaikan saat hubungan Australia dengan China memburuk dan ketegangan antara Negeri Tirai Bambu dengan Taiwan juga kian memanas.
Hubungan Australia dan China memburuk sejak Canberra mendorong penyelidikan internasional yang independen mengenai asal usul virus corona. Beijing membalasnya dengan sejumlah langkah perdagangan.
Pada Ahad (24/4), Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton mengatakan konflik China atas Taiwan 'tidak boleh diabaikan'.