REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester City Pep Guardiola menegaskan fokusnya saat ini adalah ke Liga Primer Inggris bukan Liga Champions (UCL) dan justru berbicara tentang Neymar. Pep juga meyakini jika Neymar tetap di Barcelona saat ia melatih mereka pasti akan lebih banyak memenangkan gelar Liga Champions.
City memang mendominasi Liga Primer dalam beberapa waktu terakhir dan terbaru mereka menambah trofi dengan kemenangan Piala Carabao. Tapi, Citizen belum pernah mencapai final Piala Eropa dalam sejarah mereka, bermain hanya di satu semifinal, di musim 2015/16 ketika pendahulu Guardiola Manuel Pellegrini bertugas.
Guardiola sendiri tidak pernah memenangkan Liga Champions, atau mencapai final, sejak meninggalkan Barcelona, tetapi menjelang pertandingan semifinal timnya dengan Paris Saint-Germain, pria Spanyol itu bersikeras dia tidak merasakan tekanan untuk mendapatkan hasil di Prancis.
"Saya tidak ingin menang besok, saya tidak ingin ke final. Impiannya adalah menjadi diri sendiri," kata Guardiola dikutip dari Sky Sports, Selasa (27/4).
Ia sudah memprediksi tim akan menderita di kedua pertandingan dan PSG akan memiliki peluang. Menurutnya semua orang tahu kualitas yang dimiliki PSG. Ia tidak terlalu berhafap di semifinal Liga Champions. Tapi pada saat yang sama ia memastikan tim akan pergi menghabiskan 90 menit dengan menikmati tekanan dan situasinya.
"Liga Premier adalah yang paling penting, tetapi Liga Champions adalah yang terbaik menurut saya. Semua orang fit, siap dan bahagia. Kami semua bersyukur memiliki kesempatan ini. Di beberapa klub ini normal, beberapa memiliki banyak Liga Champions dan ini normal, tetapi bagi kami ini baru dan kami bersyukur karenanya. Luar biasa, sangat menyenangkan bisa pergi ke Paris," ujarnya.
City hanya butuh dua kemenangan lagi untuk memastikan gelar Liga Premier, dan bahkan bisa meraih mahkota ketiga di bawah Guardiola akhir pekan ini, jika Manchester United kalah dari Liverpool dan City mengalahkan Palace.
Satu yang juga menjadi perhatian Guardiola adalah Neymar, yang telah memainkan peran utama dalam PSG melaju ke empat besar untuk musim kedua berturut-turut.
"Saya ingat menonton klip Neymar dan berpikir ini adalah raja Santos (klub pertama Neymar di Brasil)," tambah Guardiola. "Para pemain membuka mulut mereka. Jika Neymar tetap di Barcelona, mereka akan memenangkan dua atau tiga Liga Champions lagi. Dia, (Lionel) Messi dan (Luis) Suarez adalah yang terbaik di depan. Dia membuat sepak bola menyenangkan," ungkapnya.
Guardiola mengaku hanya mencoba untuk tidur nyenyak dan itu baru bisa terjadi ketika ia tidak memikirkan pemain PSG seperti itu. Pastinya, kata dia, tim akan mencoba dan menghentikan mereka dengan bertahan sebagai tim dan bermain bagus sebagai tim. Menurutnya, City harus menyesuaikan sesuatu tentunya, tetapi pada saat yang sama, tidak masuk akal untuk tidak menjadi diri kita sendiri.
"Itu normal untuk menyesuaikan diri, seperti yang kami lakukan saat melawan (Wilfried) Zaha melawan Crystal Palace," ujarnya.
Guardiola berbicara tentang salah satu bintang mudanya - Phil Foden - saat ia melawan salah satu pemain muda top dunia lainnya yaitu Kylian Mbappe. Ia menilai keduanya adalah talenta luar biasa muda dengan keterampilan luar biasa, tetapi sulit membandingkan pemain di posisi berbeda.
"Saya yakin PSG senang memiliki Mbappe, dan Anda tidak bisa membayangkan betapa bahagianya kami memiliki Phil," ujarnya.
"Saya tidak memberikan hadiah kepada pemain. Mereka tidak bermain karena mereka adalah pemain Manchester City. Dia bermain karena dia berada pada level yang bagus," kata dia.