Wisata Alam Jadi Andalan DIY Selama Libur Lebaran
Red: Yusuf Assidiq
Objek wisata Nanggulan, Kulonprogo, DIY. | Foto: Yusuf Assidiq
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan destinasi wisata alam yang tersebar di daerahnya menjadi destinasi andalan untuk dikunjungi wisatawan lokal selama libur Lebaran mendatang.
Kepala Dispar DIY Singgih Raharjo mengatakan sesuai kegemaran masyarakat saat ini, wisata alam dikombinasikan dengan sejumlah paket wisata. Seperti olahraga, bersepeda, serta berkeliling (sight seeing) Yogyakarta menggunakan bus.
"Tren sekarang paket wisata dengan bersepeda dan sebagainya baik yang dibuat oleh komunitas maupun Asita (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia) sudah ada," ujar Singgih.
Selain itu, menurut dia, saat ini juga muncul sejumlah destinasi wisata baru yang diinisiasi oleh masyarakat di DIY, sehingga menambah pilihan wisatawan menghabiskan waktu liburan.
Meski demikian, ia melanjutkan, promosi pariwisata selama Lebaran akan difokuskan untuk wisatawan lokal di DIY untuk mengurangi potensi penularan Covid-19 serta menyesuaikan kebijakan larangan mudik dari pemerintah pusat.
"Pengalaman tahun lalu, warga DIY masyarakat DIY antusias sekali berwisata di dalam DIY. Sebanyak 83 persen adalah wisatawan di dalam DIY," kata dia.
Untuk mencegah penularan Covid-19, seluruh pengelola destinasi wisata telah diminta mengutamakan aspek protokol kesehatan dengan menyediakan masker untuk dibeli di setiap loket. "Prokes nomor satu. Kalau wisatawan tanpa masker tidak boleh masuk," ujarnya.
Pemda DIY juga tengah menyiapkan skema insentif untuk menggairahkan sektor pariwisata di daerah ini berupa potongan harga tiket masuk destinasi wisata. Menurut dia, potongan harga disiapkan untuk masyarakat atau wisatawan yang melakukan pemesanan tiket masuk destinasi melalui aplikasi Visiting Jogja.
Sebelumnya, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menuturkan Pemda DIY tidak akan menerima kunjungan wisatawan dari luar provinsi selama masa larangan mudik Lebaran 2021 dan hanya membuka kunjungan wisata untuk warga lokal daerah ini.
"Ya, tentu karena regulasinya tidak boleh ada lintas provinsi sehingga kami akan setop seluruh pengunjung dari luar provinsi," kata Baskara.