Bandara Semarang Mulai Gunakan GeNose untuk Tes Covid-19
Red: Nidia Zuraya
Seorang calon penumpang melihat layar informasi kedatangan pesawat terbang di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah. Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Kota Semarang, mulai menggunakan alat pendeteksi Covid-19 berbasis embusan nafas GeNose C19 . | Foto: Antara/Aji Styawan
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Kota Semarang, mulai menggunakan alat pendeteksi Covid-19 berbasis embusan nafas GeNose C19 untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran Virus Corona.
"Layanan alat GeNose sudah tersedia di area gedung parkir lantai 1A yang dilaksanakan oleh Farmalab sebagai penyedia layanan yang bermitra dengan kami," kata General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang Hardi Ariyanto di Semarang, Rabu (28/4).
Ia menjelaskan bahwa layanan GeNose C19 ini hanya diperuntukan bagi calon penumpang yang telah memiliki tiket pesawat yang berangkat pada hari itu juga dari Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani dan tidak diperuntukan bagi masyarakat umum.
Calon penumpang diimbau tidak mengandalkan layanan GeNose C19 saja sebagai salah satu syarat penerbangan, tapi juga dapat menggunakan layanan "Rapid Test Antigen" yang layanannya juga tersedia di bandara untuk menghindari penumpukkan antrean.
Terkait dengan itu, calon penumpang yang berencana menggunakan layanan GeNose C19 di bandara diharapkan dapat memperhatikan waktu operasional layanan, waktu kedatangan di bandara, dan prosedur layanan tersebut.
Adapun biaya layanan GeNose C19 di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang sebesar Rp40.000, sedangkan waktu operasional layanan GeNose C19 adalah pukul 09.00 WIB-17.00 WIB.
Pihaknya telah menyediakan dua unit mesin GeNose C19 sehingga dapat menampung sebanyak 300 kantong per harinya untuk dapat dilakukan pemeriksaan.
"Kami berupaya semaksimal mungkin agar tidak terjadi penumpukkan antrean layanan GeNose C19 di bandara dengan mengerahkan sejumlah petugas khusus di lapangan yang merupakan gabungan petugas dari Farmalab, Angkasa Pura Supports dan petugas bandara kami," ujarnya.
Ketika teridentifikasi potensi adanya penumpukan penumpang, lanjut dia, petugas akan langsung mengarahkan calon penumpang yang awalnya ingin menggunakan layanan GeNose ke layanan Rapid Test Antigen yang tersedia di tiga lokasi di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani.
Sebelumnya, pada 27 April 2021 pukul 09.00 WIB telah dilaksanakan uji coba penggunaan alat deteksi GeNose C19 ini kepada 50 orang pegawai PT Angkasa Pura I (Persero) dan 50 orang perwakilan dari komunitas bandara.
Uji coba ini dilakukan sebagai bahan evaluasi dan upaya untuk mengetahui hal apa saja yang masih kurang agar saat pelaksanaannya layanan ini dapat berjalan lebih baik lagi dan tidak terjadi penumpukan antrean.