REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bulan Ramadhan adalah bulan yang selalu dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Banyak momen penting yang diperingati dalam bulan ini, misalnya Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar. Namun, apakah keduanya itu sama?
Pendiri Rumah Fiqih Indonesia, Ustadz Ahmad Sarwat mengatakan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar memiliki hubungan erat walaupun keduanya adalah hal yang berbeda. “Nuzulul Quran artinya turunnya Alquran. Kalau Lailatul Qadar itu adalah malam Qadar. Hubungannya adalah turunnya Alquran memang pada malam Qadar, tapi dengan beberapa catatan,” kata Ustadz Ahmad kepada Republika.co.id, Rabu (28/4).
Dia menjelaskan turunnya Alquran ada dua jenis, yakni periode pertama dan periode kedua. Pada periode pertama, Alquran turun dari sisi Allah (Lauhulmahfuz), turunnya Alquran ke langit dunia. Ini dikatakan terjadi pada Lailatul Qadar.
Namun, jika dilihat secara lini masa, waktunya bukan terjadi pada zaman Nabi Muhammad saw saat dia menerima wahyu di Gua Hira. Ini terjadi jauh sebelum ada sejarah umat manusia. Allah menurunkan Alquran ke langit dunia dibawa oleh Malaikat Jibril dan dikawal oleh sekian banyak malaikat yang disebut malam itu malam yang penuh dengan keberkahan atau keselamatan.
Allah berfirman dalam surat al-Qadar ayat 1-5:
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ. تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ. سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
“Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan. Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”
\"Nah malamnya disebut Lailatul Qadar, peristiwanya itu disebut Nuzulul Quran tapi periode pertama. Karena nanti ada Nuzulul Quran periode kedua yang terjadi di zaman Nabi Muhammad di mana malam pertamanya itu kebetulan di bulan Ramadhan tanggal 17,” ujar dia.
Ustadz Ahmad menjelaskan saat Rasulullah menerima wahyu pertama, ayat yang turun hanya lima ayat. Yakni surat al-Alaq ayat 1-5:
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Ini turun pada periode kedua atau disebut sebagai ungkapan turun dari langit dunia menuju ke permukaan bumi (kepada Nabi Muhammad saw). Proses tersebut terjadi bukan hanya satu malam tapi lama, yaitu selama 23 tahun.
“Yang kita peringati di tanah air kalau dibilang Nuzulul Quran, ya yang kedua ini. Yang kita peringati adalah turunnya lima ayat pertama,” tambah dia.
Sedangkan turunnya Lailatul Qadar memang di bulan Ramadhan. Akan tetapi tanggalnya tidak diketahui secara pasti. “Artinya tanggalnya seperti yang kita kenal, Nabi disuruh cari di sepuluh hari terakhir atau di sepuluh malam terakhir atau di waktu ganjil saja,” kata dia. n Meiliza Laveda