Bandara Jenderal Ahmad Yani Mulai Sediakan Layanan GeNose
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Pelaksanaan uji coba penggunaan GeNose C-19 di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Selasa (27/4) kemarin. Layanan skrining GeNose kini tersedia di bandara tersebut. | Foto: Istimewa
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, telah menyediakan layanan alat deteksi Covid-19 GeNose C-19. Layanan skrining Covid-19 tersebut berlokasi di area gedung parkir lantai 1A.
Layanan GeNose C-19 di lingkungan Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang ini dilaksanakan oleh Angkasa Pura Support bersama Farmalab sebagai mitra penyedia layanan. “Uji coba layanan GeNose C-19 di lingkungan Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang telah dilaksanakan Selasa (27/4) kemarin,” ungkap General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Hardi Ariyanto, di Semarang, Rabu (28/4).
Ia menjelaskan, uji coba penggunaan alat deteksi GeNose C-19 dilakukan kepada 50 orang pegawai PT Angkasa Pura I (Persero) serta 50 orang/petugas perwakilan dari komunitas bandara. Uji coba dilakukan sebagai bahan evaluasi dan upaya untuk memastikan agar pelaksanaan penggunaaan layanan GeNose di bandara yang ada di Ibu Kota Provinsi Jateng tersebut dapat berjalan dengan baik.
“Misalnya, bagaimana caranya agar penggunaan alat skrining tersebut bisa efektif dan tidak menimbulkan terjadinya penumpukan (antrean) calon penumpang yang menggunakan layanan GeNose tersebut,” tegas Hardi.
Dikatakan, PT Angkasa Pura I (persero) Cabang Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani tetap berupaya semaksimal mungkin untuk dapat memberikan layanan kebandarudaraan terbaik pada masa adaptasi kebiasaan baru. “Terutama dalam memberikan tambahan layanan alat deteksi Covid-19 GeNose C-19 di lingkungan bandara,” lanjutnya.
Namun untuk menjaga ekspektasi calon penumpang dan menghindari adanya penumpukan antrean di bandara, ia juga mengimbau kepada calon penumpang untuk memperhatikan beberapa hal. Misalnya, kendati layanan deteksi Covid-19 melalui GeNose telah tersedia, hendaknya masyarakat tidak bertumpu dan mengandalkan layanan GeNose C-19 saja.
Karena keterbatasan kapasitas pemeriksaan mesin GeNose C-19 setiap jamnya. Selain itu, untuk menghindari penumpukan antrean, calon penumpang yang akan menggunakan layanan GeNose C-19 di bandara dianjurkan dapat tiba di bandara empat jam sebelum waktu keberangkatan.
Selain itu, layanan GeNose C-19 ini hanya diperuntukkan bagi calon penumpang yang telah memiliki tiket pesawat yang berangkat pada hari itu juga dari Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani dan tidak diperuntukkan bagi masyarakat umum.
Calon penumpang diimbau tidak mengandalkan layanan GeNose C-19 saja sebagai salah satu syarat penerbangan. Tapi juga dapat menggunakan layanan rapid test antigen yang layanannya juga tersedia di bandara untuk menghindari penumpukan antrean.
Bagi calon penumpang yang berencana menggunakan layanan GeNose C-19 di bandara diharapkan dapat memperhatikan waktu operasional layanan, waktu kedatangan di bandara, dan prosedur layanan tersebut.
“Adapun harga layanan GeNose C-19 di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang sebesar Rp 40 ribu. Sedangkan waktu operasional layanan GeNose C-19 adalah pukul 09.00 hingga 17.00 WIB.
Tiap hari telah disediakan dua unit mesin GeNose C-19, sehingga dapat menampung sebanyak 300 kantong. Otoritas bandara setempat juga mengerahkan petugas khusus di lapangan yang merupakan gabungan petugas dari Farmalab, Angkasa Pura Supports, dan petugas bandara.
“Ketika teridentifikasi potensi adanya penumpukan penumpang, petugas kami akan langsung mengarahkan calon penumpang yang awalnya ingin menggunakan layanan GeNose ke layanan rapid test antigen yang tersedia di tiga lokasi di lingkungan bandara,” tegas hardi.