Rabu 28 Apr 2021 20:28 WIB

Jelang Deklarasi, Partai Ummat Dinilai Punya Potensi Besar

Pasca-2014, Amien Rais lebih dikenal publik sebagai sosok yang berbeda.

Tangkapan layar saat Amien Rais resmi luncurkan logo Partai Ummat.
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Tangkapan layar saat Amien Rais resmi luncurkan logo Partai Ummat.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Deklarasi pendirian Partai Ummat akan digelar Kamis (29/4) siang besok bertepatan dengan 17 Ramadhan 1442 Hijriyah. Partai yang didirikan oleh tokoh reformasi Amien Rais ini dinilai memiliki potensi besar.

"Menurut saya Partai Ummat tidak bisa diremehkan karena akan dideklarasikan oleh para tokoh, salah satunya Amien Rais yang memiliki sejarah panjang di kancah perpolitikan Indonesia, terutama sebagai pendiri PAN (Partai Amanat Nasional-Red)," ujar pengamat politik Universitas Gadjah Mada, Nyarwi Ahmad, kepada Republika, Rabu (28/4).

Yang jadi pertanyaan, ujar Nyarwi, adalah waktu dan situasi perpolitikan di Tanah Air saat ini sudah berubah. Jika dulu, Amien Rais dikenal selain dikenal sebagai tokoh Muhammadiyah, cendekiawan Muslim, dan juga tokoh reformasi, saat ini terutama pasca-2014 Amien lebih dikenal publik sebagai sosok yang berbeda.

"Amien saat ini lebih dikenal sebagai tokoh Islam yang cukup keras menentang mereka yang berada di lingkaran kekuasaan, kritikus tajam, serta tokoh yang mengadvokasi isu-isu keislaman secara luar biasa dengan retorika-retorika yang cukup menarik," ujar Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) itu.

Dengan basis ideologi Islam, Partai Ummat memiliki potensi untuk tumbuh besar. Apalagi struktur partai ini dinilai mirip dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang memiliki kekuatan pada majelis syuronya. "Tetapi sekali lagi mengelola partai tidak cukup dengan ideologi dan tokoh, namun juga dengan sumber daya. Pertanyaannya seberapa dukungan publik dan dukungan elite terkait sumber daya ini terhadap Partai Ummat," ujar Nyarwi.

Selain terkait sumber daya, menurut Nyarwi, Partai Ummat juga memiliki tantangan bagaimana agar publik tidak beranggapan bahwa partai ini merupakan partai yang mengedepankan dinasti politik. Apalagi santer diisukan sang menantu Amien Rais, Ridho Rahmadi, akan menjadi ketua umum partai baru tersebut. "Jangan sampai terkesan partai ini seperti milik keluarga," kata Nyarwi.

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement