REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam bulan Ramadhan, umat Islam berlomba-lomba memperbanyak melakukan ibadah. Selain ibadah wajib, mereka bisa melakukan beberapa hal yang disunnahkan selama Ramadhan.

Ustadz Ahmad Zarkasih menjelaskan dalam bukunya berjudul Bekal Ramadhan, ada beberapa sunnah yang bisa dilakukan. Pertama, memberi makan orang yang akan berbuka puasa. Sebab, balasan pahala dari amalan ini sangat besar.

Bahkan, meskipun hanya mampu memberi sebutir kurma atau seteguk air putih saja. Namun, tetap saja yang diutamakan apabila dapat memberi makanan yang cukup dan bisa mengenyangkan perutnya. Ini sesuai dengan salah satu hadits Nabi Muhammad.

مَنْ فَطَّرَ صَائِماً كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يُنقَصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْءٌ

“Siapa yang memberi makan (saat berbuka) untuk orang yang puasa, maka dia mendapat pahala seperti pahala orang yang diberi makannya itu tanpa dikurangi sedikitpun dari pahalanya,\"(HR At-Tirmizy, An-Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaemah).

Sunnah kedua adalah membaca Alquran. Khususnya di bulan Ramadhan, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk memperbanyak membaca Alquran.

كَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَى النَّبِيَّ r فيِ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ القُرْآن

Jibril alaihissalam mendatangi Rasulullah SAW pada tiap malam bulan Ramadhan dan mengajarkannya Al-Quran (HR Bukhari dan Muslim).

Sunnah terakhir adalah memperbanyak shadaqah. Memperbanyak shadaqah sangat disunnahkan ketika seseorang tengah berpuasa, termasuk di antaranya memberi keluasan belanja pada keluarga dan berbuat ihsan.

أَنَّهُ r كَانَ أَجْوَدُ النَّاسِ بِالخَيْرِ وَكاَنَ أَجْوَدُ مَا يَكُوْنُ فيِ رَمَضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيل

Rasulullah SAW itu orang yang sangat murah dengan sumbangan. Namun saat beliau paling bermurah adalah di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril (HR Bukhari dan Muslim). 

Terpopuler

01 January 1970, 07:00