REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan Kementerian BUMN akan terus membangun fasilitas-fasilitas yang terjangkau dan bisa melayani turis domestik. Erick Thohir mengatakan sesuai komitmen Kementerian BUMN bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pemerintah tidak ingin melupakan turis domestik dan tidak menomorduakan turis domestik.
"Karena itu kita terus membangun fasilitas-fasilitas yang terjangkau yang bisa melayani turis domestik," ujar Erick Thohir dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Erick Thohir melihat banyak aset yang dimiliki BUMN di Kota Jakarta, tidak hanya gedung tapi juga fasilitas pelabuhan Sunda Kelapa di bawah Pelindo yang bisa disinergikan, dan bisa menjadikan Kota Jakarta tujuan wisata baru. Menteri BUMN tersebut menyampaikan memang transformasi di Kementerian BUMN tidak hanya di korporasi, tetapi yang tidak kalah pentingnya juga di pelayanan publik.
Sudah sejak tahun kemarin kerja sama Kementerian BUMN dengan Pemprov DKI Jakarta bisa berjalan dengan baik di moda transportasi yang tidak lain sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengingat hal ini penting sekali untuk melayani rakyat yang membutuhkan transportasi lebih baik. "Karena itu juga dalam payung yang kita lakukan dalam transformasi ini, kita memastikan membangun ekosistem yang sehat bersama swasta, kementerian lain, Bank Indonesia, dan tentu pemerintah daerah khususnya pada hari ini, Rabu (28/4)," kata Erick Thohir.
Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri penandatanganan perjanjian pokok tentang pembentukan perusahaan patungan pengelola kawasan Kota Tua- Sunda Kelapa, Rabu (28/4).Ini menjadi momen terlaksananya kolaborasi pengelolaan kawasan Kota Tua-Sunda Kelapa melalui terbentuknya Joint Venture (JV) yang dilakukan Jakarta Experience Board/PT Jakarta Tourisindo (JXB), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau dikenal sebagai Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), dan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ).
Kolaborasi tiga entitas ditandai dengan penandatanganan dokumen Perjanjian Pokok atau Head of Agreement (HoA) yang dilakukan oleh Direktur Utama JXB Novita Dewi, Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer dan Direktur Utama PT MITJ Tuhiyat. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah (BUMN dan BUMD) dalam merevitalisasi Kota Tua dan Sunda Kelapa melalui joint venture (JV) ini bertujuan membangkitkan kawasan Kota Tua-Sunda Kelapa menjadi destinasi wisata kelas dunia.
Pembentukan JV sebagai pengelola kawasan juga diharapkan menjadi angin segar bagi percepatan perkembangan kawasan Kota Tua-Sunda Kelapa sebagai destinasi wisata yang ramah pejalan kaki di utara Jakarta.