Kamis 29 Apr 2021 04:11 WIB

Erick Thohir: Turis Domestik Itu Nomor Satu!

Menteri BUMN Erick Thohir sebut joint venture untuk bangun pasar turis domestik.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan sambutan pada acara penandatanganan perjanjian pokok tentang pembentukan perusahaan patungan pengelola kawasan Kota Tua di halaman Museum Fatahillah, Jakarta, Rabu (28/4/2021). Kolaborasi ini bertujuan untuk membangkitkan kawasan Kota Tua-Sunda Kelapa menjadi destinasi wisata kelas dunia. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan sambutan pada acara penandatanganan perjanjian pokok tentang pembentukan perusahaan patungan pengelola kawasan Kota Tua di halaman Museum Fatahillah, Jakarta, Rabu (28/4/2021). Kolaborasi ini bertujuan untuk membangkitkan kawasan Kota Tua-Sunda Kelapa menjadi destinasi wisata kelas dunia. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian BUMN bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sepakat untuk merevitalisasi kembali kawasan Kota Tua-Sunda Kelapa melalui pembentukan joint venture atau perusahaan patungan Kota Tua-Sunda Kelapa. 

Joint venture itu terdiri atas PT Jakarta Tourisindo (Jakarta Experience Board), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero), dan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ). 

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, perusahaan patungan itu diarahkan untuk membangun pasar turis lokal atau domestik di tengah momentum pemulihan ekonomi nasional. Fokus pada pembangunan turis lokal itu, menurut Erick, berdasar pada data tren turis domestik yang berada pada kisaran 78 persen secara nasional.

"Sudah saatnya kita membangun apa yang disebut dengan turis lokal, kita tidak boleh hanya berfokus pada turis internasional," kata Erick di kawasan Kota Tua-Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Rabu (28/4).

Menurut Erick, pembentukkan perusahaan patungan itu juga menjadi momentum untuk memanjakan fasilitas pariwisata bagi turis lokal. Pasalnya, selama ini pemerintah cenderung tidak menaruh perhatian pada pelayanan bagi turis lokal tersebut. 

"Tujuh puluh delapan persen kunjungan pariwisata itu didominasi turis lokal. Oleh karena itu, kita tidak segan-segan memastikan membangun fasilitas yang friendly bagi turis lokal," kata Erick.

Baca juga : Harga Emas Antam Naik Lagi! Rp 931 Ribu Per Gram

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement