Kamis 29 Apr 2021 05:23 WIB

Dampak Positif dari Suami Muslim, Vijayalakshmi Jadi Mualaf

Vijayalakshmi jadi mualaf karena pengaruh positif dari suami.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Dampak Positif dari Suami Muslim, Vijayalakshmi Jadi Mualaf. Foto: Vijayalakshmi
Foto: Khaleej Times
Dampak Positif dari Suami Muslim, Vijayalakshmi Jadi Mualaf. Foto: Vijayalakshmi

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Memiliki pengalaman tumbuh di lingkungan Muslim membuat ekspatriat asal India, Vijayalakshmi, tidak merasa kesulitan saat memeluk Islam. Ia menjadi mualaf ketika menikah dengan seorang pria Muslim, pada 2015.

Setelah pindah ke UEA di tahun yang sama, wanita yang sekarang dikenal dengan nama Muslimnya, Fathima Noushad, mengucapkan Syahadat sekali lagi.

Baca Juga

Fathima merupakan seorang teknisi anestesi di Medcare Orthopaedic and Spine Hospital di Dubai. Ia mengatakan selalu menyukai budaya Islam.

Sejak dulu ia ingin mengetahui lebih banyak tentang agama tersebut. Keingintahuan ini muncul karena dia tumbuh di antara banyak Muslim di kampung halamannya, Kerala.

"Saya mendapatkan pengaruh positif dari Muslim yang sangat baik, ramah, murah hati dan lembut, sehingga saya pikir ini adalah salah satu alasan saya jatuh cinta dengan seorang pria Muslim dan transisi dari Hindu ke Islam sama sekali tidak sulit,” kata Fathima dikutip di Khaleej Times, Rabu (28/4).

Ia pun tidak memungkiri jika banyak orang berpikir ia memeluk Islam setelah menikah. Namun, sejujur ​​ia pernah berpuasa, bahkan ketika masih seorang Hindu.

Fathima banyak belajar tentang Islam dan nilai-nilainya dari teman dan tetangga. Selama itu, kedua orang tuanya tidak pernah menghentikan upaya tersebut.

Ia juga menyebut keluarganya bukanlah yang amat religius. Ketika ia memberi tahu akan menikah dengan seorang Muslim, kedua orang tuanya tidak mempermasalahkan.

Baca juga : Media Sosial Bantu Mualaf Belajar Banyak Tentang Islam

"Meskipun orang tua dan kerabat saya beragama Hindu dan mertua saya Muslim, keluarga kami tidak pernah mengalami bentrokan atau masalah karena perbedaan agama," ujarnya.

Kondisi yang sangat harmonis ini disebut melegakan bagi dia, suami dan dua anak. Mereka mendapatkan cinta yang sama dari keluarga ayah dan ibu mereka.

Meskipun Fathima dan suaminya telah melakukan upacara Nikah di India, mereka melakukannya sekali lagi di UEA. Hal ini dilakukan untuk memastikan pernikahan mereka diakui secara hukum di negara tersebut.

Dia juga mengatakan berusaha untuk tidak melewatkan sholat lima waktu dan membaca Alquran dalam aksara Inggris-Arab, karena belum belajar bahasa Arab.

Ketika ditanya apa perbedaan yang dibuat Islam dalam hidupnya, Fathima berkata Islam telah membawa kedamaian yang luar biasa ke dalam hidup saya. Ia merasa begitu damai dan tenang sepanjang waktu.

"Setiap kali saya berdoa dan bangun dari Sholat, saya merasa sangat segar. Stres atau pikiran negatif apa pun yang saya miliki lenyap ketika saya bersujud di hadapan Allah SWT. Saya bangun dari sajadah dengan perasaan segar dan bahagia," kata dia.

Baca juga : Jumlah Muslim di Jerman Naik, Inikah Penyebabnya?

Fathima lantas mengatakan dia masih harus banyak belajar tentang Islam. Setiap kali dia punya waktu luang, dia akan menggunakan ponselnya untuk meneliti dan mempelajari lebih lanjut tentang agama barunya. 

BACA JUGA: Subsidi dan Stimulus Ekonomi Pandemi Covid-19: Industri Perbankan

 

sumber : Khaleej Times
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement