REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepala daerah se-Indonesia agar terus mensosialisasikan kebijakan larangan mudik pada hari raya Idul Fitri nanti. Selain itu, ia juga meminta agar daerah terus mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Jokowi menyampaikan, berdasarkan survei yang dilakukan sebelum adanya kebijakan larangan mudik, ditemukan sebanyak 33 persen atau 89 juta penduduk Indonesia yang akan melakukan mudik. Namun saat kebijakan larangan mudik diberlakukan, angka tersebut menurun menjadi 11 persen atau 29 juta penduduk yang akan mudik.
Kemudian setelah sosialisasi larangan mudik terus digencarkan oleh daerah, jumlah masyarakat yang ingin mudik kembali menurun menjadi 7 persen atau sekitar 18,9 juta orang. “Harus disampaikan terus mengenai larangan mudik ini agar bisa berkurang lagi. Yang paling penting bagaimana kita menekankan sekali lagi mengenai disiplin yang ketat terhadap protokol kesehatan,” kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah se-Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Kamis (29/4).
Jokowi pun mengaku khawatir terhadap potensi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 seperti di India saat periode libur panjang hari raya Idul Fitri nanti. Namun ia yakin, lonjakan kasus tak akan terjadi di Indonesia jika pemerintah daerah yang dibantu oleh Forkopimda dapat bergerak aktif mengatur dan mengendalikan masyarakat serta aktif mensosialisasikan pentingnya disiplin protokol kesehatan.
“Saya yakin kenaikannya tidak seperti tahun lalu 93 persen,” tambah Jokowi.
Presiden pun kembali mengingatkan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 pada periode libur panjang tahun lalu. Pada Idul Fitri tahun lalu, Satgas mencatat kenaikan kasus positif mencapai 93 persen. Kemudian pada saat libur panjang Agustus tahun lalu, kenaikan kasus bahkan mencapai 119 persen.
Baca juga : Ganjar: Tiada Mudik Bagimu
Sedangkan pada periode libur panjang di Oktober, kenaikan kasus tercatat sebesar 95 persen dan pada libur tahun baru kenaikan kasus hingga 78 persen. “Oleh karena itu, hati-hati. Libur Paskah dua minggu yang lalu naik kurang lebih hampir 2 persen. Hati-hati,” tegas Jokowi.