REPUBLIKA.CO.ID, BURAIDAH -- Masjid peninggalan bersejarah Al Ajlan yang berada di wilayah Qassim merupakan salah satu masjid yang masuk dalam proyek renovasi masjid bersejarah Pangeran Muhammad bin Salman. Sedikitnya ada 30 masjid di 10 wilayah kerajaan Arab Saudi yang direstorasi kembali.
Masjid Al Ajlan yang merupakan bangunan peninggalan sejarah tertua di wilayah itu pun kini telah dibuka kembali bagi jamaah setelah proses pemulihan. Seperti dilansir Saudi Gazette pada Kamis (29/4), Masjid Al Ajlan berada di luar tembok tua kota Buraidah.
Masjid itu didirikan lebih dari 350 tahun lalu. Selain sebagai tempat sholat dan ibadah, masjid itu juga menjadi mercusuar budaya dan keilmuan bagi masyarakat di daerah tersebut, tempat diadakannya pembelajaran dan ceramah.
Masjid Al Ajlan dulunya memainkan peran sosial di mana orang-orang belajar menulis dan Alquran dan mengadakan pertemuan untuk membahas urusan sehari-hari dan menyelesaikan masalah dan perselisihan. Masjid Al Ajlan dibangun dengan gaya Najdi dari tanah liat dan batu serta memiliki atap yang dibangun dari Tamarix dan pelepah lontar.
Masjid itu memiliki luas total sekitar 90 meter persegi dan dapat menampung sekitar 33 jamaah. Kini masjid tersebut terdiri dari tempat sholat, Al-Sarha, WC dan tempat wudhu, serta menara mesjid yang terbuat dari besi di sebelah utara masjid.