Kamis 29 Apr 2021 09:42 WIB

Dua Perusahaan Korea akan Investasi Bisnis Energi Hijau

Keduanya sudah menyelesaikan semua persiapan untuk masuk ke Indonesia.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Endro Yuwanto
Investasi Energi Hijau/Ilustrasi.
Foto: Pixabay
Investasi Energi Hijau/Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua Perusahaan Korea Selatan (Korsel), yakni D-Eco Energy Co Ltd dan Global Inotec Co Ltd, akan berinvestasi di Indonesia pada bisnis energi hijau. D-Eco Energy dan Global Inotec adalah perusahaan konstruksi lokal Korsel yang memproduksi dan menjual sel bahan bakar dan fasilitas pabrik generator hidrogen dalam energi terbarukan.

Kedua perusahaan Korsel tersebut bermitra dengan perusahaan lokal, PT Inotec Jaya Indonesia. Keduanya sudah menyelesaikan semua persiapan untuk masuk ke Indonesia.

"Untuk mengurangi emisi gas rumah kaca Indonesia, seperti baterai dan listrik sepeda motor yang menggunakan bahan bakar inti hidrogen untuk proyek Green New Deal tipe Korea di Indonesia, itu juga telah menyelesaikan proses penjualan dalam negeri bekerja sama dengan pasar swasta," ujar CEO D-Eco Energy Co Ltd, Yoo In-taek, saat jumpa pers dengan sejumlah wartawan di Jakarta, Rabu (28/4).

Yoo secara singkat memperkenalkan rencana untuk investasi di Indonesia. Proyek Green New Deal tipe Indonesia akan mengurangi gas rumah kaca dengan menggunakan metode ramah lingkungan energi hidrogen. "Dan mendirikan usaha patungan untuk bersama-sama menginvestasikan pasokan sepeda motor listrik, produksi perakitan, dan fasilitas pengisian daya," jelasnya.

Komponen akan dipasok di Korea Selatan dan dirakit serta diproduksi di sana sebagai metode off-site. Total biaya proyek pertama sebesar 26 juta dollar Amerika Serikat (AS) dan akan dilakukan mulai Oktober 2021 melalui kelayakan proyek.

"Secara khusus, proyek dievaluasi sebagai hasil realistis dari hasil membangun secara strategis. Kami akan mempromosikan langkah-langkah pengamanan investasi yang efektif berdasarkan kerja sama yang erat dengan Indonesia," terang Yoo.

CEO Global Inotec, Hwang In-ho, menambahkan, prospek masa depan sangat cerah untuk disumbangkan mewujudkan netralitas karbon dengan memperluas proyek partisipasi swasta ke inti paradigma industri energi terbarukan karena pengurangan emisi karbon.

"Penciptaan lapangan kerja adalah prioritas sektor industri secara keseluruhan untuk menanggapi situasi pandemi Covid-19 di Indonesia. Kami akan melakukan yang terbaik untuk menciptakan kota yang bersih dan menyenangkan melalui penyediaan listrik sepeda motor, bahan bakar listrik, dan generator hidrogen, yang efektif dalam mengurangi ultrafine debu dan mengurangi gas rumah kaca," jelas Hwang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement