REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Inter Milan kokoh di singgasana klasemen sementara Liga Serie A Italia musim 2020/21. Inter bahkan bisa mengamankan trofi scudetto pada giornata ke-34.
Dengan catatan, Nerazzurri mampu menumbangkan Crotone. Kemudian pada pertandingan lain, Atalanta kalah dari Sassuolo.
Tak banyak tim dipastikan menjadi jawara, saat liga menyisakan beberapa pertandingan lagi. Hanya saja, gaya bermain skuat polesan Antonio Conte kerap dihantam kritikan.
Inter dinilai terlalu bermain bertahan. Benarkah demikian?
"Orang-orang menuduh kami tampil defensif. Saya pikir kami sangat terorganisir. Kami solid, dan memiliki identitas yang jelas."
"Kami tahu, kami memiliki pemain depan yang bisa mencetak gol kapan saja, jadi kami tenang," kata gelandang La Beneamata, Nicolo Barella kepada Sky, dikutip dari Football Italia, Kamis (29/4).
Barella mengakui kelelahan mulai melanda timnya. Tapi motivasi menjadi juara bisa menepis hal itu.
Sudah cukup lama, Inter terdiam. Menurutnya, keberhasilan mereka menumbangkan Juventus di Giuseppe Meazza, menjadi titik acuan.
Pertandingan tersebut terjadi pada 18 Januari lalu. Sejak saat itu kepercayaan diri awak La Beneamata bertambah.
"Itu benar-benar memberi kami keyakinan, bahwa kami kuat. Kami telah menumbangkan tim terkuat yang telah mendominasi (Serie A) selama bertahun-tahun," tutur Barella.
Secara pribadi, eks Cagliari ini mengaku berkembang pesat. Ia terus menjadi salah satu andalan Conte.
Sejauh musim 2020/21 berjalan, ia telah tampil dalam 42 gol di berbagai ajang. Selama periode tersebut, ia mencetak tiga gol dan membuat enam assists.
"Saya belajar banyak dengan para juara hebat ini. Dulu saya sedikit terlalu terburu-buru, dan sekarang saya bisa menunggu kesempatan yang tepat (dalam membuat keputusan)," ujar Barella.