REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi menyerukan agar warganya keluar untuk memilih dalam pemilihan fase terakhir pada pemilu di negara bagian Benggala Barat. Namun Modi menegaskan, bahwa warga yang keluar untuk memilih harus menaati protokol kesehatan Covid-19.
Seperti dilansir laman CNN, Kamis (29/4) waktu setempat adalah hari terakhir pemungutan suara di Benggala Barat. Pemungutan suara dibuka sekitar pukul 07.00 waktu setempat dan diharapkan ditutup pada pukul 18.30.
Negara bagian Tamil Nadu dan Kerala bagian selatan, Bengal Barat, dan negara bagian Assam di timur dan wilayah persatuan Puducherry melakukan pemungutan suara yang dimulai pada 27 Maret. Pemungutan suara ini berlangsung di delapan fase dan berakhir pada 29 April. Semua suara akan dihitung pada 2 Mei dengan hasil diumumkan pada hari yang sama. Komisi Pemilihan India telah melarang prosesi kemenangan.
Pada Kamis, Komisi Pemilihan Umum juga mengeluarkan pedoman yang memerintahkan semua petugas pemungutan suara dan kandidat untuk memberikan laporan tes Covid-19 negatif atau memiliki kedua dosis vaksin Covid-19 sebelum 2 Mei.
Seperti diketahui, Modi dan Partai Bharatiya Janata (BJP) mendapat kecaman karena mengadakan beberapa demonstrasi menjelang pemilihan umum di Benggala Barat. Ribuan hadirin berkerumun melakukan kampanye dan gagal mematuhi pedoman jarak sosial.
Kritikus menuduh BJP menempatkan politik di atas kesehatan masyarakat. India kini menghadapi gelombang besar kasus Covid-19 di seluruh negeri dan kekurangan oksigen secara nasional.
Pada 22 April, Komisi Pemilihan India memperketat pembatasan untuk sisa fase pemilihan majelis negara bagian Bengal Barat dengan melarang kampanye, demonstrasi kendaraan dan pertemuan publik besar-besaran. Namun, partai politik termasuk BJP terus melakukan aksi turun ke jalan sepanjang pekan, bahkan ketika India terus mencatat lebih dari 300 ribu kasus per hari.