Kamis 29 Apr 2021 19:21 WIB

Presiden Biden Minta Kongres Danai Program Makan Gratis

Biden meminta Kongres mengalokasikan 45 miliar dolar untuk makanan gratis.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
 Presiden Joe Biden berbicara tentang COVID-19, di Halaman Utara Gedung Putih, Selasa, 27 April 2021, di Washington.
Foto: AP/Evan Vucci
Presiden Joe Biden berbicara tentang COVID-19, di Halaman Utara Gedung Putih, Selasa, 27 April 2021, di Washington.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Joe Biden meminta kepada Kongres  mengalokasikan 45 miliar dolar AS untuk menyediakan makanan gratis bagi jutaan anak dari keluarga berpenghasilan rendah. Ini adalah sebuah langkah untuk mengentaskan kemiskinan setelah pandemi Covid-19.

Biden menginginkan parlemen menggelontorkan dana untuk program makan gratis bagi keluarga berpenghasilan rendah. Program tersebut yaitu dengan memberikan uang tunai kepada mereka selama libur sekolah musim panas.

Baca Juga

Biden juga meminta parlemen menyediakan lebih banyak dana untuk program makan gratis di daerah yang sangat miskin sepanjang tahun ajaran sekolah. Program nutrisi adalah salah satu komponen Rencana Keluarga Amerika senilai 1,8 triliun dolar AS, yang dicanangkan oleh pemerintahan Biden.

Program ketahanan pangan tersebut menggunakan sistem subtitusi silang. Pemerintah akan menaikkan pajak orang-orang kaya untuk menopang keluarga berpenghasilan rendah.

"Pandemi menggambarkan kebutuhan untuk mengatasi kerawanan pangan. Beberapa dari investasi ini benar-benar menarik pelajaran yang didapat selama pandemi," ujar penasihat Gedung Putih bidang pertanian dan kebijakan pedesaan, Kelliann Blazek.

Pemerintahan Biden meminta Kongres memberikan insentif kepada sekolah-sekolah yang memiliki program makanan sehat. Proposal program makan gratis dan insentif tersebut membutuhkan persetujuan dari Kongres yang terpecah.

Menurut data Departemen Pertania  AS, pada 2019 sebanyak 5,3 juta anak tinggal di rumah tangga yang tidak dapat menjamin makanan untuk seluruh keluarga sepanjang tahun.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement