Kamis 29 Apr 2021 20:49 WIB

Hari Pertama Abu Bakar Dibaiat Sebagai Khalifah Umat Islam

Abu Bakar meneruskan kepemimpinan Rasulullah SAW

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Abu Bakar meneruskan kepemimpinan Rasulullah SAW. Ilustrasi Abu Bakar
Foto: NET
Abu Bakar meneruskan kepemimpinan Rasulullah SAW. Ilustrasi Abu Bakar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketika Rasulullah ﷺ wafat, Abu Bakar Ash-Shiddiq ditunjuk sebagai khalifah pengganti Nabi Muhammad. Penunjukkannya terjadi pada hari pertama wafatnya Rasulullah ﷺ.

Dikutip dari laman Youm7 pada Kamis (29/4), dalam Al-Bidayah wan Nihayah disebutkan, Ibnu Katsir menjelaskan, Rasulullah wafat pada Senin. Abu Bakar ditunjuk sebagai khalifah di balai pertemuan Bani Saidah.

Baca Juga

Kemudian baiat dilanjutkan di masjid pada sisa hari Senin dan Selasa pagi. Lalu mereka mulai memandikan Rasulullah dan mengkafani serta men-sholatkan selama sisa hari Selasa. Selanjutnya menguburkan beliau pada Rabu. 

Kemudian Umar bin Khattab tampil berbicara sebelum Abu Bakar. Dia berdiri dan berbicara dengan terlebih dahulu mengucapkan syukur dan pujian kepada Allah SWT: 

"Kepada saudara-saudara, kemarin saya sudah mengucapkan kata-kata yang tidak terdapat dalam Kitabullah, juga bukan suatu pesan yang diberikan Rasulullah kepada saya. Tetapi ketika itu saya berpendapat, bahwa Rasulullah yang akan mengurus soal kita, sebagai orang terakhir yang tinggal bersama-sama kita. Tetapi Tuhan telah meninggalkan Alquran buat kita, yang juga menjadi penuntun RasulNya. Kalau kita berpegang pada Kitab itu Tuhan menuntun kita, yang juga telah menuntun Rasulullah. Sekarang Tuhan telah menyatukan persoalan kita di tangan sahabat Rasulullah ﷺ yang terbaik di antara kita dan salah seorang dari dua orang, ketika keduanya itu berada dalam gua. Maka marilah kita ikrarkan dia."  

Setelah Umar, Abu Bakar berkata, "Kemudian, saudara-saudara. Saya sudah dijadikan penguasa atas kamu sekalian, dan saya bukanlah orang yang terbaik di antara kamu. Kalau saya berlaku baik, bantulah saya. Kebenaran adalah suatu kepercayaan, dan dusta adalah pengkhianatan. Orang yang lemah di kalangan kamu adalah kuat di mata saya, sesudah haknya nanti saya berikan kepadanya - insya Allah, dan orang yang kuat, buat saya adalah lemah sesudah haknya itu nanti saya ambil, insya Allah. Apabila ada golongan yang meninggalkan perjuangan di jalan Allah, maka Allah akan menimpakan kehinaan kepada mereka. Apabila kejahatan itu sudah meluas pada suatu golongan, maka Allah akan menyebarkan bencana pada mereka. Taatilah saya selama saya taat kepada (perintah) Allah dan RasulNya. Tetapi apabila saya melanggar (perintah) Allah dan Rasul maka gugurlah kesetiaanmu kepada saya. Laksanakanlah sholat kamu, Allah akan merahmati kamu sekalian."  

Sumber: youm7

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement