REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap peringatan Nuzulul Quran terkandung makna Iqra (bacalah) yang mesti dipahami bukan hanya sebatas pembacaan teks semata tapi sekaligus mengajak manusia untuk merenung.
"Kalau kita melihat firman Allah atau ayat Al Quran yang pertama kali turun adalah Iqra (Bacalah atas nama Tuhanmu). Ada pesan penting untuk membaca. Membaca bukan sekedar membaca, kalau membaca saja itu tilawah, tapi pemaknaan akan tanda-tanda kebesaran Allah SWT," ujar Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail PBNU Mahbub Maafi saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (29/4).
Mahbub mengatakan pemaknaan Iqra bukan sebatas teks tapi menyeluruh (kontekstual). Umat Islam dituntut untuk membaca sekaligus merenungi makna apa dalam bacaan termasuk tanda-tanda alam semesta.Pembacaan tanda-tanda alam semesta yang dimaksud yakni pandemi COVID-19 yang menyebar di seluruh dunia.
Menurut dia, manusia harus berpikir dan merenungi mengapa virus tersebut bisa cepat menyebar dan memporak-porandakan seluruh tatanan kehidupan.Di samping itu, manusia harus juga membaca langkah yang mesti dilakukan untuk mengakhiri pandemi sesuai dengan kapasitasnya di masyarakat.
"Ini sesuatu yang perlu direnungi bersama. Kita mesti berkaca, membaca, dan renungkan, karena ayat-ayat Al Quran bukan hanya ada di Al Quran tapi ada ayat-ayat lain yang menyuruh kita merenunginya," kata dia.