REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengoptimalkan koordinasi dan komunikasi dengan daerah lain di Pulau Jawa dalam rangka pembatasan gerak pemudik pada Lebaran tahun ini. Menurut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, koordinasi dan komunikasi dengan sejumlah gubernur di Pulau Jawa sangat diperlukan guna mengoptimalkan tiap-tiap daerah dalam rangka pengawasan sekaligus pengaturan perpindahan orang antarprovinsi pada libur Hari Raya Idul Fitri.
“Komunikasi antar provinsi ini menjadi penting, khususnya untuk tiga provinsi yang meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Timur,” kata Ganjar di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (27/4).
Menurut Ganjar, jika pemudik atau pergerakan orang dari DKI Jakarta dan Jawa Barat bisa terkontrol atau tersaring, maka Jateng bakal relatif lebih aman. Komunikasi dengan Pemprov Jawa Timur juga dilakukan. Meski perpindahan orang dari Jatim ke Jateng tidak sebanyak dengan perpindahan orang dari Jakarta dan Jabar.
Begitu juga dengan perpindahan orang dari DIY ke Jawa Tengah. Kemungkinan besar beberapa daerah seperti Purworejo, Klaten, Magelang, Wonogiri, dan Solo warganya akan bolak-balik ke DIY. “Kita harapkan ini nanti juga bisa aman,” kata Ganjar menjelaskan.