REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG -- Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan neraca perdagangan dalam rangka memperkuat perekonomian nasional di tengah pandemi Covid-19. Berbagai kebijakan dan program diluncurkan, salah satu prioriotasnya adalah peningkatan volume ekspor.
Melihat potensi bisnis tanaman hias yang sangat besar, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengintruksikan kepada Dirjen Hortikultura untuk mengawal peningkatan ekspor komoditas florikultura. Mentan SYL meyakini, komoditas hortikultura yang satu ini mempunyai nilai ekonomi tinggi dan memiliki prospek yang sangat cerah sebagai komoditas unggulan ekspor maupun untuk pemasaran dalam negeri.
“Iya betul Mas, kami diperintahkan untuk memacu ekspor tanaman hias ini, sebab nilai jualnya sangat tinggi, apalagi diluar negeri, tanaman hias kita sudah dikenal sebagai tanaman yang unik dan menarik. Ekspor bunga kita itu sudah tembus ke negara-negara Asia, Amerika, Eropa, bahkan sampai ke Afrika,” ujar Prihasto Setyanto, Dirjen Hortikultura, Kementan.
Doktor Ilmu Tanah jebolan Universitas Putra Malaysia itu juga mengungkapkan bahwa dalam rangka peningkatan volume ekspor tanaman hias, Kementan akan terus mendorong pengembangan budidaya melalui pola kemitraan, penguatan kelembagaan petani, perluasan petani binaan, dan memacu petani milenial sebagai pelaku ekspor.