Jumat 30 Apr 2021 08:30 WIB

Bulgaria Usir Diplomat Rusia

Bulgaria curiga orang-orang Rusia terlibat dalam empat ledakan di gudang senjata.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Pemandangan di Sofia, Ibukota  Bulgaria. Bulgaria mengumumkan mengusir empat orang diplomat Rusia.
Foto: Wikipedia.org
Pemandangan di Sofia, Ibukota Bulgaria. Bulgaria mengumumkan mengusir empat orang diplomat Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, SOFIA -- Bulgaria mengumumkan mengusir empat orang diplomat Rusia. Langkah ini disampaikan setelah jaksa mengatakan mereka curiga orang-orang Rusia terlibat dalam empat ledakan di gudang senjata.

Menteri Luar Negeri Bulgaria Ekaterina Zaharieva bertemu dengan Duta Besar Rusia di Sofia. Dalam pertemuan itu ia meminta kerja sama penuh Rusia dalam proses penyelidikan ledakan dan upaya meracuni penjual senjata Bulgaria Emilian Gebrev.

Baca Juga

Moskow menolak penyelidikan tersebut dan mengatakan akan merespon pengusiran ini. Sebelumnya Rusia juga telah memiliki gesekan diplomatik dengan sejumlah negara-negara bekas Uni Soviet.

Ceko menuduh Rusia dalang dibalik ledakan gudang senjata tahun 2014. Bulgaria yang pernah menjadi sekutu terdekat Uni Soviet di Eropa Timur telah mengusir delapan diplomat Rusia lainnya atas tuduhan spionase sejak Oktober 2019.

Zaharieva mengatakan Sofia memiliki hak untuk mengambil tindakan lebih lanjut. Ia meminta diplomat-diplomat Rusia untuk menahan diri dalam bertindak yang tidak sesuai dengan status mereka.

"Bulgaria ingin hubungan saling menguntungkan dan setara dengan Rusia dan itulah kami bersikeras untuk menggelar kerja sama yang aktif dan berorientasi hasil dari Rusia untuk menyoroti situasi seputar insiden-insiden itu," kata Kementerian Luar Negeri Bulgaria dalam pernyataannya, Kamis (29/4).

Rabu (28/4) kemarin jaksa-jaksa Bulgaria mengatakan mereka memiliki alasan untuk yakin ada hubungan antara ledakan di Bulgaria yang terjadi antara tahun 2011 hingga 2022 dengan percobaan pembunuhan penjual senjata Emilian Gebrev serta ledakan di Republik Ceko. Sofia sudah mendakwa tiga orang Rusia.

Tiga orang itu diyakini anggota badan intelijen militer Rusia GRU. Mereka dan dua orang Bulgaria didakwa meracuni Gebrev. Praha juga menuduh agen-agen GRU yang melakukan  ledakan di Ceko tahun 2014. Rusia sudah membantah tuduhan tersebut dengan menyebutnya absurd.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement