Jumat 30 Apr 2021 15:50 WIB

Tiga Alasan NFT Laku Dijual dengan Harga Selangit

Di Indonesia, lukisan potret Denny JA dalam format NFT laku terjual Rp 1 miliar.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Pemberitahuan tentang lukisan milik Denny JA yang laku terjual di Opensea.
Foto: istimewa/tangkapan layar
Pemberitahuan tentang lukisan milik Denny JA yang laku terjual di Opensea.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aset digital, Non-fungible token (NFT) meledak dalam popularitasnya tahun ini. Dilansir dari Reuters, NFT adalah aset digital yang ada di blockchain. Blockchain berfungsi sebagai buku besar publik, memungkinkan siapa saja untuk memverifikasi keaslian dan kepemilikan aset

Tidak seperti kebanyakan item digital yang dapat direproduksi tanpa henti, setiap NFT memiliki tanda tangan digital yang unik, yang berarti itu satu-satunya. NFT biasanya dibeli dengan cryptocurrency Ether atau dalam dolar dan blockchain menyimpan catatan transaksi.

Baca Juga

Di Indonesia, sebuah lukisan milik intellectual entrepreneur Denny JA berjudul ‘A Portrait of Denny JA: 40 Years in the World of Ideas’ terjual dengan harga Rp 1 miliar. Lukisannya itu sudah sepekan dilelang di Opensea, salah satu tempat lelang terbesar di dunia untuk karya digital NFT.

Tweet miliknya juga terjual sekitar Rp 100 juta. Tweet ini dibuat pada 2015 dalam bahasa Inggris dan berbunyi “Share our love by stopping discrimination in Indonesia and in the world. RT if you agree.