REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyebut akan ada 10 BUMN yang melantai di Bursa Efek Indonesia melalui penawaran saham perdana. Adapun perusahaan BUMN yang akan go public ini termasuk golongan likuiditas besar.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan langkah go public bertujuan agar BUMN mampu bertarung di tengah kompetisi yang berlangsung terbuka seperti sekarang.
“Karena itu Pak In (Dirut BEI) tantangannya sampai 2023 minimum 10-15 BUMN akan kita go public dan marketnya sangat besar. Kami ingin sekali sesuai dengan presentasi yang diberikan ke presiden yang waktu itu presiden paparkan pada sidang kabinet paripurna,” ujarnya saat acara Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2021 secara virtual seperti dikutip Jumat (30/4).
Selain itu, Erick menyebut dalam 10 tahun, BUMN telah menjadi penyumbang terbesar terhadap kas negara. Adapun angkanya kontribusinya sebesar Rp 3.820 triliun.
"Alhamdulillah dalam sepuluh tahun terakhir sudah memberikan kontribusi luar biasa kepada negara Rp 3.820 triliun dari pajak, dividen maupun PNBP. Apakah kita puas? Tentu tidak," ucapnya.
Erick sempat menyinggung dibutuhkan keselarasan visi dari para direksi BUMN. Dia berpendapat, BUMN masih menjadi tumpuan utama negara untuk mendorong perekonomian Indonesia, selain pendapatan negara dari investasi.
"Tentu ini tidak mungkin berhasil kalau tadi para direksi BUMN tidak punya visi yang sama, bagaimana kita ingin menjaga transformasi supaya BUMN menjadi salah satu backbone daripada pertumbuhan ekonomi Indonesia selain investasi yang diharapkan secara menyeluruh," katanya.
Baca juga : Kimia Farma Pecat Petugas Layanan Rapid Test Kualanamu
Berikut daftar lengkap 14 perusahaan BUMN dan anak usaha BUMN yang akan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).
Klaster Energi, Minyak dan Gas
1. PT Pertamina International Shipping
2. PT Pertamina Geothermal Energi
3. PT Pertamina Hulu Indonesia
4. PT Pembangkit Listrik Tenaga Uap
5. PT Pertamina Hilir
Klaster Industri Kesehatan
1. PT Indonesia Healthcare Corporation (Persero)
2. PT Bio Farma (Persero)
Klaster Jasa Keuangan
1. PT EDC and Payment Gateway
Klaster Industri Pangan dan Pupuk
1. PT Pupuk Kalimantan Timur
Klaster Jasa Telekomunikasi dan Media
1. PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel)
2. PT Telkom Data Center
Klaster Industri Mineral dan Batubara
1. PT Inalum Operating
2. PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)/Inalum atau MIND ID
3. PT Logam Mulia