Ganjar Minta Warga Jateng tak Tanggapi Isu-Isu tak Penting
Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo. | Foto: ISTIMEWA
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meminta warga Jateng mengedepankan persatuan dan kesatuan, serta tidak menanggapi isu-isu tidak penting yang berpotensi menimbulkan keributan.
"Jangan sampai kita setback pada isu-isu yang tidak penting, yang kemudian menimbulkan pergesekan dan kita cakar-cakaran terus di dalam," katanya usai memimpin 'Apel Kebangsaan Sinergi untuk Negeri' di Mapolda Jawa Tengah, Kota Semarang, Jumat (30/4).
Ganjar menegaskan, saat ini masih banyak pekerjaan rumah yang penting dan mesti diselesaikan bersama. Dia menyebutkan, pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan mulai perubahan lingkungan eksternal dunia, kebutuhan pangan karena bonus demografi makin banyak, kebutuhan lapangan pekerjaan, hingga energi dan teknologi informasi yang bisa menyelesaikan banyak persoalan.
"Ini bagian dari pelaksanaan program 100 harinya Pak Kapolri, di mana kita ingin selalu mengingatkan kepada anak-anak bangsa, bagaimana kita selalu merekatkan sesama anak-anak bangsa, betul-betul semuanya siaga, tidak ada satupun yang boleh memecah anak belah bangsa," ujar politikus PDIP itu.
Ganjar menyampaikan, pemimpin pendahulu di Jateng juga telah menancapkan bahwa Jateng merupakan bentengnya Pancasila sehingga kerukunan dan keguyuban harus terus diingatkan pada masyarakat. "Agar kita jangan mau ditarik-tarik pada urusan yang tidak penting, mari kita menatap masa depan kita bersama," katanya.
Ganjar juga menitipkan pesan kepada para pemuda agar memenuhi ruang-ruang media sosial dengan narasi baik yang memberikan optimisme. Sehingga bukan cerita hoaks dan ujaran kebencian yang kemudian membikin panas dan perpecahan.
"Kenapa itu penting? Karena sebagian besar di antara kita memang hidup di dunia maya, di dunia digital yang setiap hari bukan tidak mungkin dipengaruhi oleh hal-hal yang tidak penting untuk kita lakukan," ujarnya.