Jumat 30 Apr 2021 14:33 WIB

Inggris akan Jadi Tuan Rumah Pertemuan Vaksin 2022

Pertemuan itu bertujuan untuk mengumpulkan dana penelitian dan pengembangan vaksin

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Vaksin Covid-19 (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Vaksin Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris mengatakan mereka akan menjadi tuan rumah pertemuan vaksin 2020. Pertemuan itu bertujuan untuk mengumpulkan dana untuk penelitian dan pengembangan vaksin yang akan membantu koalisi internasional mempercepat produksi vaksin pandemi di masa depan.

Inggris menggunakan masa jabatannya sebagai ketua negara-negara kaya Group of Seven (G7) untuk menyoroti kebutuhan persiapan untuk menghadapi pandemi di masa depan. Wabah yang mungkin dampaknya seperti krisis virus corona saat ini.

Baca Juga

Inggris mengatakan pertemuan dengan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) tahun depan akan membantu tujuan lembaga itu mempercepat pengembangan vaksin baru untuk pandemi berikutnya hingga 100 hari.

"Kami menantikan bekerja dengan CEPI untuk mempercepat pengembangan vaksin, menciptakan solusi global untuk memastikan kami memiliki persiapan yang lebih baik untuk pandemi berikutnya," kata Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock, Jumat (30/4).

Pertemuan itu bertujuan untuk menarik investasi dari masyarakat internasional. Belum diketauhi pemerintah atau organisasi yang akan diundang dalam pertemuan tersebut.

Kemitraan CEPI dibentuk oleh kelompok publik, swasta, filantropis, dan lembaga swadaya masyarakat pada tahun 2017. Lembaga itu memainkan peran besar dalam mengumpulkan dana yang digunakan untuk mengembangkan berbagai kandidat vaksin Covid-19.

Baca juga : India Kembali Catat Rekor, 379.257 Kasus Covid-19 Sehari

Inggris mengatakan kesehatan global akan menjadi agenda pertemuan menteri-menteri luar negeri G7 pada bulan Mei mendatang. London akan mendesak mitra-mitra internasional untuk bekerja sama memperkuat keamanan kesehatan global.

"Sekarang saatnya memanfaatkan keinginan politik, peningkatan kemampuan teknis, dan praktek dan ilmiah yang jarang terjadi yang didorong Covid-19 untuk mencegah dampak pandemi yang menghancurkan kembali terjadi," kata Chief Executive Officer CEPI, Richard Hatchett.

"CEPI telah menyusun rencana yang bertujuan untuk mengurangi atau mengeliminasi resiko pandemi di masa depan secara drastis dan Inggris merangkul pilar utama rencana itu yakni aspirasi untuk menekan waktu pengembangan vaksin paling sedikit 100 hari dengan menjadikannya bagian dari agenda G7," kata Hatchett. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement