Jumat 30 Apr 2021 14:54 WIB

Indonesia Total Sudah Terima 65,4 Juta Bahan Baku Vaksin

Hari ini Indonesia kedatangan Vaksin Sinopharm untuk digunakan Vaksin Gotong Royong.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Indira Rezkisari
Pada Jumat (30/4), Indonesia perdana menerima Vaksin Sinopharm. Indonesia secara total sudah menerima  65,5 juta vaksin dalam bentuk bahan baku dan 8,4 juta vaksin dalam bentuk jadi.
Foto: EPA
Pada Jumat (30/4), Indonesia perdana menerima Vaksin Sinopharm. Indonesia secara total sudah menerima 65,5 juta vaksin dalam bentuk bahan baku dan 8,4 juta vaksin dalam bentuk jadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak Desember 2020 hingga akhir April tahun ini Indonesia sudah kedatangan 65,5 juta vaksin dalam bentuk bahan baku dan 8,4 juta vaksin dalam bentuk jadi. Hari ini, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, mengatakan Indonesia menerima 6 juta dosis vaksin bahan baku dari Sinovac dan 482.400 vaksin jadi dari Sinopharm.

"Dengan kedatangan tahap ke-10 ini maka kita sudah menerima sejumah 65 juta 500 ribu dosis vaksin dalam bentuk bahan baku dari Sinovac, dan 8 juta 448 ribu dosis vaksin dalam bentuk jadi finish product dari Sinovac, Sinopharm, Covax GAVI Facility, dan Astrazeneca," kata Johnny dalam sambutannya di kedatangan vaksin tahap ke-10 di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (30/4).

Baca Juga

Johnny mengatakan, kedatangan vaksin hingga tahap ke-10 hari ini merupakan bentuk konsistensi pemerintah dalam mengamankan pasokan vaksin secara bertahap di dalam negeri. Sebab, kebutuhan vaksin dalam negeri cukup banyak, namun ketersediaan vaksin masih terbatas.

"(Apalagi) di tengah situasi di mana negara negara dunia berlomba lomba untuk mendapat vaksin Covid," katanya.

Vaksinasi nasional saat ini adalah salah satu upaya bangsa Indonesia mencapai kekebalan kelompok atau herd imunity gina mengakhiri pandemi Covid-19. Di samping, upaya Pemerintah dalam melakukan 3T yakni testing, tracing dan treatment dan masyarakat diharapkan dapat terus melaksanakan secara disiplin protokol kesehatan atau 3M.

Apalagi, saat ini terdapat beberapa negara yang sudah mengalami gelombang kedua, bahkan gelombang ketiga penularan Covid yang mengakibatkan terjadinya lonjakan kasus Covid-19. "Untuk itu kita harus bersama-sama berupaya agar kejadian itu tidak terjadi di Indonesia," katanya.

Baca juga : Waspada, Tren Kematian Covid-19 Indonesia Meningkat

Karenanya, meskipun vaksinasi telah dilakukan, ia meminta masyarakat tidak lengah. "Kita harus tetap disiplin laksanakan protokol kesehatan untuk keselamatan seluruh masyarakat Indonesia," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement