REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak Desember 2020 hingga akhir April tahun ini Indonesia sudah kedatangan 65,5 juta vaksin dalam bentuk bahan baku dan 8,4 juta vaksin dalam bentuk jadi. Hari ini, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, mengatakan Indonesia menerima 6 juta dosis vaksin bahan baku dari Sinovac dan 482.400 vaksin jadi dari Sinopharm.
"Dengan kedatangan tahap ke-10 ini maka kita sudah menerima sejumah 65 juta 500 ribu dosis vaksin dalam bentuk bahan baku dari Sinovac, dan 8 juta 448 ribu dosis vaksin dalam bentuk jadi finish product dari Sinovac, Sinopharm, Covax GAVI Facility, dan Astrazeneca," kata Johnny dalam sambutannya di kedatangan vaksin tahap ke-10 di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (30/4).
Johnny mengatakan, kedatangan vaksin hingga tahap ke-10 hari ini merupakan bentuk konsistensi pemerintah dalam mengamankan pasokan vaksin secara bertahap di dalam negeri. Sebab, kebutuhan vaksin dalam negeri cukup banyak, namun ketersediaan vaksin masih terbatas.
"(Apalagi) di tengah situasi di mana negara negara dunia berlomba lomba untuk mendapat vaksin Covid," katanya.
Vaksinasi nasional saat ini adalah salah satu upaya bangsa Indonesia mencapai kekebalan kelompok atau herd imunity gina mengakhiri pandemi Covid-19. Di samping, upaya Pemerintah dalam melakukan 3T yakni testing, tracing dan treatment dan masyarakat diharapkan dapat terus melaksanakan secara disiplin protokol kesehatan atau 3M.
Apalagi, saat ini terdapat beberapa negara yang sudah mengalami gelombang kedua, bahkan gelombang ketiga penularan Covid yang mengakibatkan terjadinya lonjakan kasus Covid-19. "Untuk itu kita harus bersama-sama berupaya agar kejadian itu tidak terjadi di Indonesia," katanya.
Baca juga : Waspada, Tren Kematian Covid-19 Indonesia Meningkat
Karenanya, meskipun vaksinasi telah dilakukan, ia meminta masyarakat tidak lengah. "Kita harus tetap disiplin laksanakan protokol kesehatan untuk keselamatan seluruh masyarakat Indonesia," ungkapnya.