REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menggelar akad KPR massal di wilayah Tabanan, Denpasar. Adapun kegiatan ini sebagai salah satu momentum mendukung pemulihan ekonomi Bali.
Wakil Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan akad massal KPR merupakan kelanjutan dari yang sudah dilakukan di beberapa tempat di wilayah Jakarta dan akan terus dilakukan perseroan dalam memenuhi kebutuhan rumah untuk masyarakat.
"Ini adalah kampanye akad kredit yang kami lakukan agar percepatan kebutuhan rumah dapat dengan cepat terjawab dan Bali menjadi salah satu fokus untuk bagaimana dengan kegiatan akad massal ini setidaknya berdampak pada ekonomi Bali," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (29/4).
Menurut Nixon, akad massal digelar pada April sebanyak 15.500 calon debitur di seluruh Indonesia yang puncaknya acaranya diselenggarakan di Tabanan Bali. Adapun nilai kredit akad massal sekitar Rp 2,5 triliun. "Jadi pada hari yang sama di Tabanan dan di seluruh kantor cabang BTN di Indonesia dilakukan secara serentak akad massal KPR," ucapnya.
Setelah Bali lanjut Nixon, kampanye akad KPR massal akan diselenggarakan pada beberapa wilayah yang sedang didata kesiapannya untuk dilakukan secara serentak. Hal menarik pada akad massal KPR sudah mulai digunakan kompor induksi pada unit rumah yang direalisasikan oleh Bank BTN.
Nixon menyebut pemerintah telah menginisiasi Gerakan 1 Juta Kompor Induksi untuk mewujudkan cita-cita kemandirian energi nasional. "BTN bersinergi dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk mendukung program tersebut," ucapnya.
Lebih lanjut, penyediaan kompor listrik hunian-hunian yang dibiayai BTN sejalan dengan misi perseroan menghadirkan rumah yang aman dan nyaman. Sebab, penggunaan kompor induksi lebih murah dibandingkan kompor Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan lebih aman.
“Misi penggunaan kompor induksi di permukiman sangat bagus selain bersifat nasional, masyarakat juga banyak diuntungkan dengan keberadaan kompor induksi tersebut,” ucapnya.
Sebelumnya, penggunaan kompor induksi telah dilakukan BTN di perumahan subsidi di kawasan Tangerang. Tercatat sekitar tiga ribu hunian subsidi akan menggunakan kompor induksi.
Adapun beberapa pengembang KPR non subsidi juga telah menyatakan dukungan penggunaan kompor induksi seperti proyek TOD milik PT Adhi Commuter Properti, PT Agung Podomoro Land Tbk., PT Adhi Persada Properti, Perum Perumnas, dan PT Wijaya Karya Realty.
Per Maret 2021, KPR Subsidi BTN sebesar 9,04 persen menjadi Rp 122,96 triliun. KPR Non Subsidi juga mulai menunjukkan peningkatan sebesar 0,2 persen menjadi Rp 80,15 triliun.“Secara total, pertumbuhan kredit segmen perumahan tumbuh 3,23 persen menjadi Rp 236,57 triliun,” ucapnya.