REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Puasa dapat menjaga tubuh secara jasmani dan ruhani. Ibnu Qayyim berpendapat bahwa puasa memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam menjaga anggota tubuh yang bersifat lahiriyah.
"Puasa juga mempunyai kekuatan batin serta melindunginya dari faktor-faktor pencemaran yang merusak. Jika pencemaran tersebut telah menguasai dirinya, maka ia akan rusak," kata Ibnu Qayyim seperti dikutip Candra Nila Murti Dewojati dalam bukunya "Strategi Jitu Meraih Lailatul Qadar".
Secara jasmani, menjalankan puasa dapat memperbaharui sel-sel dalam tubuh dan membuang sel-sel yang telah mati. Dengan puasa mendapatkan kesempat untuk istirahatkan dan dibersihkannya perut dan organ pencernaan dari sisa-sisa makanan yang tidak bisa dicerna terhadap tubuh.
"Selain itu, puasa memiliki manfaat untuk mengurangi lemak di perut yang sangat berbahaya bagi jantung," katanya.
Sedangkan untuk kesehatan rohani yang ditimbulkan dari puasa adalah mendapat bimbingan dari Allah SWT. Melindungi dari kehinaan, hati tidak diliputi hasad (iri) juga terhindar dari penyakit syubhat dan syahwat buruk yang sekarang merajalela di masyarakat kita.
"Bahkan puasa mampu menyamakan derajat, karena membedakan derajat manusia adalah ketakwaannya kepada Allah SWT," katanya.
Candra mengatakan, bahwa Syekh Abdul Aziz Bin Baz menguraikan tentang manfaat puasa. Kata dia, selain bermanfaat sebagai pembersihan penggemblengan, dan kesucian jiwa dari akhlak tercela dan sifat-sifat buruk, juga dapat membiasakan diri dengan akhlak mulia.
"Seperti sabar, santu, murah hati, dan mengerahkan jiwa raga untuk bisa menjalani hal-hal yang diridhoi Allah SWT," katanya.