REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan BUMN yang baik tak hanya perusahaan yang punya catatan kinerja positif dan pencapaian keuntungan semata. Hal itu ditekankan Menteri BUMN yang juga Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah, Erick Thohir, saat menghadiri Buka Puasa Bersama di Kediaman Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya di Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (30/4).
Selain dihadiri Habib penuh kharismatik tersebut sebagai tuan rumah, acara itu juga diikuti para Kyai dan pengasuh pondok-pondok pesantren Kota Pekalongan. Erick mengatakan akhlak perusahaan BUMN harus mampu memberi manfaat bagi masyarakat banyak, sekaligus membuat produk dan beragam inisiatif agar memberikan berdampak terjadinya hubungan antar masyarakat yang saling membantu.
Kegiatan yang dilakukan pada bulan penuh berkah itu juga bersamaan dengan sosialisasi bertema, Energi Baik Ramadhan, Berkah Pertashopku. Mandiri Pesantrenku, demi membangun ekonomi kerakyatan yang dihadiri Kepala BPH Migas, Ir. M. Fanshurullah Asa, Direktur Pertamina Retail, Iin Febryan, dan Direktur Utama BSI yang juga Bendahara MES (Masyarakat Ekonomi Syariah), Hery Gunardi.
"Dalam satu hadistnya, Nabi Muhammad SAW menyatakan, bahwa mukmin yang satu dengan yang lainnya bagaikan sebuah bangunan yang saling memperkuat antara sebagian dengan sebagian yang lainnya. Oleh sebab itu, dalam konteks membangun masyarakat ekonomi syariah yang kuat dan memberi manfaat bagi banyak orang, maka saya terus mendorong agar perusahaan BUMN juga memberi manfaat bagi masyarakat, dalam bentuk produk dan inisiatif yang dilakukan perusahaan tersebut," ujar Erick.
Erick menambahkan, dalam beberapa pekan terakhir, dirinya kerap berkunjung ke berbagai pelosok daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat untuk melihat berbagai perusahaan BUMN bersinergi dengan berbagai lapisan di masyarakat. Ia mencontohkan, bentuk sinergi antara Pertashop yang dikelola Pertamina.
"Yang terpenting, masyarakat merasakan langsung. Ada rasa syukur karena usaha sendiri yang didukung perusahaan BUMN mampu memberi manfaat, bukan hanya bagi mereka sendiri sebagai pemilik, tapi bagi masyarakat sekitar, membuka lapangan kerja, dan masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke pom bensin, atau ke ATM dan bank," lanjut Erick.
Dalam kolaborasi yang melibatkan ragam latar belakang masyarakat di daerah, desa, dan pondok pesantren itu, Pertashop - SPBU mini resmi Pertamina – dipilih menjadi alternatif usaha. Terdapat pula BSI yang berkomitmen memberikan dukungan produk dan jasa layanan perbankan bagi UMKM di lingkungan/ekosistem pesantren, mulai dari agen Laku Pandai, modal kerja untuk usaha, termasuk jika ingin membuka Pertashop.
"Kami di Kementerian BUMN dan juga Masyarakat Ekonomi Syariah, punya satu komitmen yang sama, bergotong royong, agar ekonomi Bapak dan ibu pengusaha daerah, yang ada di pedesaan dan pondok pesantren menjadi mandiri dan kuat. Saya apresiasi kolaborasi Pertamina, BSI, BPH Migas, dan juga Masyarakat Ekonomi Syariah untuk bahu-membahu dan jadi katalisator untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat," ucap Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah tersebut.