Sabtu 01 May 2021 04:55 WIB

Pemkab Sukabumi Dukung Pembangunan Bukit Algoritma

Bukit Algoritma tersebut merupakan investasi di dalam KEK.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Direktur Utama PT AMKA (Persero) Nikolas Agung (kanan) bersama Direktur Utama PT Bintang Raya Dani Handoko (tengah) menyimak penjelasan Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko (kiri) seusai penandatanganan kontrak pekerjaan pengembangan Bukit Algoritma pada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan pengembangan teknologi dan industri 4.0 Kabupaten Sukabumi di Jakarta, Rabu (7/4/2021). PT Amarta Karya (AMKA) (Persero) dipercaya sebagai mitra infrastruktur Bukit Algoritma pada tahap pertama selama tiga tahun ke depan, dengan nilai total diperkirakan satu miliar euro atau setara Rp18 triliun. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Foto: ANTARA FOTO
Direktur Utama PT AMKA (Persero) Nikolas Agung (kanan) bersama Direktur Utama PT Bintang Raya Dani Handoko (tengah) menyimak penjelasan Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko (kiri) seusai penandatanganan kontrak pekerjaan pengembangan Bukit Algoritma pada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan pengembangan teknologi dan industri 4.0 Kabupaten Sukabumi di Jakarta, Rabu (7/4/2021). PT Amarta Karya (AMKA) (Persero) dipercaya sebagai mitra infrastruktur Bukit Algoritma pada tahap pertama selama tiga tahun ke depan, dengan nilai total diperkirakan satu miliar euro atau setara Rp18 triliun. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.

REPUBLIKA.CO.ID, 

 

Baca Juga

Masuk KEK, Pemkab Sukabumi Dukung Pembangunan Bukit Algoritma

 

SUKABUMI -- Pemkab Sukabumi mendukung rencana pembangunan Bukit Algoritma di Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi. Sebab hal itu akan memberikan dampak positif kepada warga khususnya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Hal ini disampaikan Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri saat menerima kunjungan Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko ke Pendopo, Jumat (30/4). Kunjungan tersebut untuk berkoordinasi mengenai lahan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Cikidang dan Bukit Algoritma.

"Bukit Algoritma merupakan investasi di dalam KEK," ujar Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri. Dimana investornya rekanan dari Budiman Sudjatmiko, sehingga Bukit Algoritma masih dalam koridor KEK.

Setelah berdiskusi dan meminta kejelasan (dari Budiman Sudjatmiko), kata Iyos, Bukit Algoritma masih dalam koridor KEK. Sebab kalau di luar koridor KEK, harus membuat perizinan baru.

Menurut Iyos status KEK Cikidang masih dalam proses karena menanti kepastian investor. Ia berharap rencana pembangunan Bukit Algoritma semoga saja bisa mempercepat status KEK.

Intinya lanjut Iyos, Pemerintah Kabupaten Sukabumi sangat mendukung pembangunan Bukit Algoritma. Hal itu selama dalam koridor KEK, sebab investasi besar ini, /multiplier effect terhadap kesejahteraan masyarakat. Langkah selanjutnya, Sukabumi akan berkoordinasi dengan pusat dan provinsi.

Iyos juga meminta prioritas pekerja di Bukit Algoritma ialah masyarakat daerah. Hal itu tentu saja dengan memprioritaskan kompetensinya.

Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko mengatakan, Bukit Algoritma merupakan realisasi usulan KEK oleh Pemkab Sukabumi dan Pemprov Jabar. Oleh karena itu, kedatangannya ke Kabupaten Sukabumi untuk menyampaikan berbagai perkembangannya.

"Bukit Algoritma itu melanjutkan KEK lalu, bukan dari nol," kata Budiman. Sehingga ia datang bukan untuk mengubah, namun merealisasikan apa yang telah direncanakan. Menurut Budiman, di tiga tahun awal akan dibangun infrastruktur senilai 1 miliar euro. Di mana, investor yang sudah berminat dari Kanada.

"Bahkan ada juga sejumlah perguruan tinggi luar negeri yang berminat membuat lembaga research di kawasan Bukit Algoritma," terang Budiman. Selain dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi, selanjutnya akan dilaksanakan juga bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement