Sabtu 01 May 2021 01:08 WIB

Turki Ingin Solusi 2 Negara Siprus, Yunani Bikin Buntu

Pemerintah Erdogan mempertahankan dukungannya untuk solusi dua negara di Siprus

Rep: Anadolu/ Red: Elba Damhuri
Pos penjagaan Turki di perbatasan Siprus Utara.
Foto: Petros Karadjias/AP Photo
Pos penjagaan Turki di perbatasan Siprus Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pemerintahan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan mempertahankan dukungannya untuk solusi dua negara di Siprus berdasarkan kesetaraan kedaulatan untuk pihak rakyat Turki dan Yunani di pulau itu, kata Wakil Presiden Turki Fuat Oktay pada Kamis.

"Kami akan terus mengadvokasi solusi dua negara berdasarkan kesetaraan kedaulatan di semua bidang, yang akan berarti perdamaian dan stabilitas untuk seluruh kawasan, melawan upaya yang melelahkan dan pendekatan sepihak," kata Oktay di Twitter.

Wapres Oktay mengatakan selama pembicaraan informal baru-baru ini tentang masa depan Siprus yang diadakan di Jenewa, otoritas Siprus Yunani mempertahankan sikapnya yang membuat jalan buntu di pulau itu.

Dia menggarisbawahi bahwa Turki akan mendukung Republik Turki Siprus Utara (TRNC) dalam perjuangannya yang sah.

Siprus mengalami perselisihan selama puluhan tahun antara Yunani dan Siprus Turki, terlepas dari serangkaian upaya diplomatik oleh PBB untuk mencapai penyelesaian yang komprehensif.

Pulau itu telah terbagi dua sejak 1964 ketika serangan etnis memaksa warga Siprus Turki mundur ke daerah utara demi keselamatan mereka.

Pada 1974, kudeta Siprus Yunani yang bertujuan untuk mencaplok Yunani menyebabkan intervensi militer Turki sebagai kekuatan penjamin. TRNC didirikan pada tahun 1983.

Pemerintahan Siprus Yunani, yang didukung oleh Yunani, menjadi anggota Uni Eropa (UE) pada 2004, meskipun sebagian besar Siprus Yunani menolak rencana penyelesaian PBB dalam referendum tahun itu.

 

Sumber: https://www.aa.com.tr/id/turki/turki-terus-dukung-solusi-2-negara-di-siprus/2225777

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement