Sabtu 01 May 2021 07:50 WIB

Menghadapi Covid-19 dengan Tetap Percaya kepada Allah

Sesungguhnya Allah yang memberikan cobaan.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Menghadapi Covid-19 dengan Tetap Percaya kepada Allah. Seorang pasien COVID-19 terbaring di ICU Rumah Sakit Nasional di Itaugua, Paraguay, Rabu, 28 April 2021.
Foto: AP/Jorge Saenz
Menghadapi Covid-19 dengan Tetap Percaya kepada Allah. Seorang pasien COVID-19 terbaring di ICU Rumah Sakit Nasional di Itaugua, Paraguay, Rabu, 28 April 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang pria lanjut usia terbaring di ICU rumah sakit. Dia terengah-engah dan di kelilingi oleh perawat dengan perlengkapan pelindung penuh. Dia menggunakan oksigen dan diisolasi dari keluarganya.

Di Kalifornia Selatan, 1 dari 4 orang menderita Covid-19. Sebagian besar dari mereka tidak memiliki gejala, tetapi banyak yang meninggal setelah terinfeksi Covid-19. Perawat sangat sibuk dan kelelahan karena begitu banyaknya pasien.

Baca Juga

Mereka harus bisa menenangkan pasien dengan tetap memasang ventilator. Namun saat nyawa pasien tidak tertolong, mereka harus kembali memberitahukan keluarga pasien untuk mengucapkan selamat tinggal.

Tidak ada cara mengetahui siapa yang akan bertahan atau menyerah. Tidak ada cara mengucapkan selamat tinggal, bahkan tidak ada cukup ruang di kamar mayat untuk menampung jenazah. Serta tidak ada pemakaman yang layak. 

Lalu bagaimana bagi seorang Muslim menghadapi situasi ini?

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement