Sabtu 01 May 2021 11:37 WIB

Dinkes: 46 Santri yang Kembali ke Kalbar Positif Covid-19

Angka itu 5 persen dari sampel yang kami ambil acak sebanyak 963 orang.

Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson mengatakan sebanyak 46 santri yang kembali pulang ke Kalbar terkonfirmasi positif Covid-19. Karena itu, Dinas Kesehatan Kalimantan Barat kembali memberlakukan penerapan hasil PCR negatif bagi santri yang akan kembali melalui jalur udara.

"Untuk santri yang sudah kembali ke Kalbar sejak 28 Maret sampai 28 April 2021 yang melalui jalur udara. Kita melakukan tes PCR secara acak di Bandara Supadio, mereka pulang dalam rangka puasa dan lebaran," kata Harisson di Pontianak, Jumat (30/4).

Baca Juga

Dia menjelaskan sebelumnya Dinas Kesehatan Kalimantan Barat telah melonggarkan syarat masuk ke Kalbar untuk para santri. Santri dengan tes antigen negatif dari daerah tempat menimba ilmu di pesantren bisa pulang ke Kalbar.

"Namun, setelah melalui tes PCR di Supadio, hasilnya malah banyak yang positif sekitar 46 orang atau 5 persen dari sampel yang kami ambil acak sebanyak 963 orang, sehingga aturan untuk masuk ke Kalbar bagi santri agar tes PCR negatif," katanya.

Untuk itu, Dinas Kesehatan Kalimantan Barat kembali mengubah kebijakan sehingga pelajar yang akan masuk ke Kalbar yang masuk melalui udara harus menunjukkan surat keterangan negatif uji usap PCR maksimal 3x24 jam sejak pengambilan sampel. "Ini kita lakukan karena setelah diperiksa, nilai sampel santri yang negatif CT-nya rendah dan viral loadnya tinggi, sehingga ini sangat berbahaya bagi orang-orang yang ada di sekitar mereka, jika mereka berkumpul bersama keluarganya," tuturnya.

Untuk itu, masyarakat harus mengerti, pihaknya bukan memberatkan masyarakat yang akan datang atau pulang ke Kalbar, tetapi justru ingin melindungi masyarakat dan mencegah penyebaran Covid-19 lebih jauh di tengah masyarakat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement