Sabtu 01 May 2021 13:13 WIB

Rekor, Covid-19 India Tembus Lebih dari 400 Ribu Sehari

Bantuan medis dari luar negeri satu per satu mulai tiba.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang anggota keluarga, mengenakan Alat Pelindung Diri (APD), melakukan upacara terakhir untuk korban COVID-19 di tempat kremasi di New Delhi, India,  Kamis (29/4). Delhi melaporkan 25.986 kasus baru, 368 kematian dalam 24 jam terakhir dan terus berlanjut. berjuang dengan suplai oksigen.
Foto: EPA-EFE/IDREES MOHAMMED
Seorang anggota keluarga, mengenakan Alat Pelindung Diri (APD), melakukan upacara terakhir untuk korban COVID-19 di tempat kremasi di New Delhi, India, Kamis (29/4). Delhi melaporkan 25.986 kasus baru, 368 kematian dalam 24 jam terakhir dan terus berlanjut. berjuang dengan suplai oksigen.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Jumlah tambahan kasus harian India menembus 400 ribu dalam sehari, Sabtu (1/5). India juga kembali mencetak rekor harian kematian akibat Covid-19 yakni lebih dari 3.000 jiwa.

Seperti dikutip laman Anadolu Agency, Kementerian Kesehatan India mengatakan, jumlah keseluruhan virus Corona di India melampaui 19 juta. Sebanyak 401.993 kasus Covid-19 tercatat dalam kurun waktu 24 jam hingga Sabtu (1/5). Sementara jumlah kematian mencapai 211.853 jiwa termasuk 3.523 kematian baru, Sabtu.

Baca Juga

India mencatat lebih dari 300 ribu kasus setiap hari selama sembilan hari berturut mulai 22 April. Ini membuat sistem kesehatan India terseok-seok yang menyebabkan kekurangan parah tempat tidur rumah sakit, oksigen, dan obat-obatan seperti Remdesevir.

Sesuai angka, ibu kota negara, New Delhi melaporkan lebih dari 27 ribu infeksi baru baru pada Jumat malam. New Delhi juga mengalami kekurangan oksigen akut di rumah sakit.

Seiring dengan meningkatnya jumlah kasus, jumlah korban jiwa setiap hari juga mengalami peningkatan besar-besaran. Hal ini membuat krematorium penuh dan menjadi pusat pemakaman yang kacau.

Di tengah pertempuran melawan virus, bantuan medis asing telah tiba. Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah negara, termasuk AS, telah mengirimkan bantuan medis. Sementara pejabat pemerintah mengatakan, mereka akan membangun pabrik penghasil oksigen dan konsentrator oksigen dalam beberapa hari mendatang, dan angkatan laut telah mengerahkan kapal perang untuk membawa oksigen medis dari luar negeri.

Mulai Sabtu, penggerak vaksinasi Fase 3 akan dimulai yang memungkinkan penduduk yang berusia lebih dari 18 tahun untuk divaksinasi. Perdana Menteri India Narendra Modi yang menghadapi kritik keras karena gagal mengelola gelombang kedua, mengumumkan lebih banyak langkah untuk menangani situasi tersebut. "Dewan Menteri yang bertemu mencatat situasi saat ini adalah krisis sekali dalam satu abad," tulis sebuah pernyataan oleh pemerintah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement