Sabtu 01 May 2021 14:55 WIB

Klarifikasi Pos Indonesia atas Berita Hoax Rekrutmen Pegawai

Berita hoax tersebut telah merugikan Pos Indonesia dan tentunya masyarakat

Pos Indonesia tidak membuat lowongan kerja seperti tertulis dalam surat palsu yang beredar di sosial media.
Foto: Pos Indonesia
Pos Indonesia tidak membuat lowongan kerja seperti tertulis dalam surat palsu yang beredar di sosial media.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua hari lalu beredar informasi surat palsu yang berisi informasi tentang rekrutmen di PT Pos Indonesia (Persero) yang beredar melalui akun sosial media instagram @posindonesia.career. Surat palsu tersebut mengatasnamakan PT Pos Indonesia (Persero) dan dilengkapi dengan logo serta alamat salah satu Kantor Regional PT Pos Indonesia (Persero). 

Dalam surat palsu sebanyak 8 (delapan) lembar tersebut diinformasikan adanya panggilan tes interview dengan jadwal pada Rabu (28/4) sampai Kamis (29/4), di salah satu kantor Pos Indonesia di Jakarta. Ditulis juga ketentuan tentang tiket dan akomodasi. 

Senior Vice President Human Capital PT Pos Indonesia (Persero) Iwan Gunawan memastikan informasi tersebut adalah tidak benar dan Pos Indonesia tidak membuat lowongan kerja seperti tertulis dalam surat palsu yang beredar di sosial media tersebut. “Informasi yang beredar di sejumlah akun sosial media bahwa PT Pos Indonesia (Persero) melakukan proses rekrutmen karyawan adalah tidak benar. Saat ini Pos Indonesia belum merilis informasi terkait proses rekrutmen,” ujar Iwan. 

Selanjutnya, Iwan Gunawan menjelaskan mengenai prosedur resmi rekrutmen pegawai di Pos Indonesia. “Dalam proses rekrutmen di PT Pos Indonesia (Persero), informasi akan diumumkan melalui media sosial resmi Pos Indonesia yakni IG : posindonesia.ig; FB: Pos Indonesia dan Twitter: @PosIndonesia. Informasi terperinci ada dalam tautan yang dilampirkan dalam informasi di sosial media tersebut. Selain itu, diumumkan lewat majalah dinding di Kantor Pos.” 

Terkait berita hoax yang beredar tersebut, Iwan menyatakan berita hoax tersebut telah merugikan Pos Indonesia dan tentunya masyarakat. “Kerugian bagi Pos Indonesia adalah karena informasi bohong tersebut telah mecatut nama PT Pos Indonesia (Persero), dengan berita yang tidak benar dan mensyaratkan adanya sejumlah biaya yang harus dibayar oleh pelamar. Kami tegaskan, bahwa rekrutmen di Pos Indonesia  sama sekali tidak ada pungutan biaya. Jadi hoax ini telah mencemarkan nama baik institusi Pos Indonesia. Selain itu, hal ini juga bisa merugikan masyarakat,” Jelasnya.

photo
Pos Indonesia tidak membuat lowongan kerja seperti tertulis dalam surat palsu yang beredar di sosial media. - (Pos Indonesia)

Iwan juga menjelaskan hal tersebut telah dilakukan pengecekan secara internal untuk melakukan tracing terkait akun tersebut. Bila diperlukan Pos Indonesia akan melakukan somasi.  

Selanjutnya, Iwan Gunawan menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa di era digitalisai saat ini informasi sangat mudah diakses oleh masyarakat. Masyarakat diminta lebih berhati-hati dalam menerima informasi seperti rekrutmen pegawai. "Harus dikonfirmasi ulang kepada pihak terkait yang resmi," ujarnya. 

"Kalau hendak mengetahui tentang informasi rekrutmen di PT Pos Indonesia (Persero) silakan memantau sosial media resmi kami atau bisa melalui call center 161,” katanya menambahkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement