REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Hari pertama ganjil-genap di jalur sistem satu arah (SSA) Kota Bogor diberlakukan mulai pukul 15.30 WIB hingga 17.30 WIB. Pada hari pertama penerapan sistem ganjil-genap ini, terpantau lalu lintas Kota Bogor mengalami kepadatan di beberapa titik.
Pantauan Republika di lokasi, selama dua jam penerapan ganjil-genap di check point Tugu Kujang mengakibatkan kemacetan dari arah Terminal Baranangsiang menuju Tugu Kujang. Sebab, banyak kendaraan dengan plat nomor genap diputar balik di depan Mal Botani Square.
Selain itu, kendaraan dari arah Jalan Pajajaran menuju Terminal Baranangsiang juga tersendat karena banyaknya kendaraan yang diputar balik. Baik kendaraan roda dua, maupun roda empat. Bahkan, beberapa kendaraan dengan plat B juga terlihat diputarbalik oleh petugas gabungan di check point.
Namun, dari penerapan ganjil-genap yang dipustkan pada jalur SSA membuat jalur SSA yang biasanya padat oleh masyarakat, terutama saat menjelang waktu buka puasa. Bahkan, Jembatan Otto Iskandar Dinata (Otista) yang biasanya mengalami kemacetan akibat jalan yang menyempit (bottle neck) terpantau lengang.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengungkapkan, lima titik check point ganjil-genap pada akhir pekan ini terpantau padat. Dia menegaskan, penerapan ganjil-genap kali ini dilakukan untuk memberikan efek kejut kepada masyarakat jika Kota Bogoe akan memasuk masa mudik. Dimana aktivitas masyarakat diperkirakan akan meningkat.
“Sehingga kami mohon maaf apabila kurang nyaman di Kota Bogor. Tetapi Satgas Covid-19 Kota Bogor berusaha untuk membuat tidak ada mobilitas berlebihan, maupun kerumunan. Baik di area kuliner dan pusat perbelanjaan,” kata Susatyo ketika ditemui Republika di Tugu Kujang, Sabtu (1/5).
Susatyo mengimbau masyarakat Kota Bogor agar beraktivitas di kecamatan masing-masing sehingga tidak perlu memadati jalur SSA. Di samping itu, dia meminta agar masyarakat tetap waspada akan Covid-19 dengan tidak melakukan ngabuburit yang menuebabkan kerumunan.
“Sehingga di ganjil-genap ini mengingatkan masyarakat bahwa harus waspada. Saya tidak ingin ada ngabuburit dan sebagainya, berputar-putar di pusat kota. Ini menambah crowded di Kota Bogor,” tuturnya.
Lebih lanjut, Susatyo mengatakan, selain menyiapkan check point, pihaknya juga menyiagakan anggota. Dengan tujuan untuk mempersiapkan dampak kemacetan yang terjadi akibat kendaraan yang diarahkan ke jalur lain, maupun diputarbalik. Seperti di Mal Ekalokasari, kawasan Jembatan Merah, dan kawasan Air Mancur.
Senada dengan Susatyo, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, penerapan ganjil-genap pada akhir pekan selama dua jam ini memiliki target untuk mengingatkan warga Kota Bogor agar mengurangi mobiltas.
“Karena mobilitas tinggi lah yang menyebabkan persentase kenaikan kasus Corona terjadi kerumunan di mal, tempat buka, dan sebagainya,” kata Bima Arya yang juga Ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor.
Bima Arya menilai, kemacetan yang diakibatkan oleh penerapan ganjil-genap inj wajar. Dimana, menurutnya, masih banyak warga yang tetap melakukan mobilitas.
Dia mengimbau, masyarakat untuk mengurangi mobilitas agar terbebas dari kemacetan, terutama ketika ganjil-genap diterapkan pada esok hari, Ahad (2/5) di jam yang sama. Tak hanya itu, ia menegaskan, penerapan ganjil-genap ini merupakan pra kondisi sebelum adanya kedatangan pemudik dan pendatang. Terutama saat libur Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.
“Ini adalah pra kondisi menyampaikan peringatan kepada warga agar kdepan tetap dikurangi mobilitas. Terutama nanti libur Hari Raya. Weekend minggu depan dan minggu depannya lagi tetep akan kita perketat. Apakah ganjil-genap dilanjutkan nanti kita akan bahas lg bersama Pak Kapolresta dan Pak Dandim di Satgas Covid-19,” pungkasnya.