Ahad 02 May 2021 02:01 WIB

Bandara Minangkabau Pastikan Layanan Tes Covid Sesuai Prosed

Bandara Minangkabau lakukan sidak berkala untuk hindari kecurangan tes Covid-19.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Indira Rezkisari
Suasana sepi di Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Untuk menghindari kecurangan tes Covid-19 seperti di Kuala Namu, BIM lakukan pengawasan berkala pada pengetesan Covid-19 penumpangnya.
Foto: Humas BIM
Suasana sepi di Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Untuk menghindari kecurangan tes Covid-19 seperti di Kuala Namu, BIM lakukan pengawasan berkala pada pengetesan Covid-19 penumpangnya.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Executive General Manager Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Yos Suwagiono, mengatakan layanan rapid test antigen/antibody dan RT PCR sudah dilaksanakan dan GeNose C19 per 3 Mei 2021 di Airport Health Center (BIM). Yos memastikan layanan tersebut telah sesuai prosedur dan standar yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.

Yos menyebut telah dilakukan peningkatan pengawasan layanan di Airport Health Center yang dioperasikan oleh pihak ketiga. “Ketika muncul pemberitaan penggunaan alat bekas pakai untuk rapid test antigen, saat itu juga kami langsung sidak di Airport Health Center BIM dan dipastikan alat tes yang digunakan seluruhnya baru, masih disegel, dan bukan daur ulang," kata Yos, melalui siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (1/5).

Baca Juga

Yos menambahkan pengawasan dilakukan setiap hari, dan sidak digelar secara berkala untuk memastikan prosedur dan standar di Airport Health Center tetap terjaga. Tidak hanya harus menggunakan alat tes yang masih tersegel, Yos memastikan pelayanan di BIM sesuai SOP dan petugas selalu menjaga profesionalisme

Guna memastikan alat tes yang digunakan bukan daur ulang, petugas Airport Health Center wajib menunjukkan kondisi fisik alat tes yang masih tersegel kepada calon penumpang pesawat sebelum melakukan tes.

Bila petugas tidak memperlihatkan alat tes masih disegel calon penumpang pesawat berhak untuk mengecek terlebih dahulu sebelum dilakukan rapid test antigen, atau RT-Antibody, atau GeNose C19. Selain itu, di BIM lanjut Yos juga meminta sisa dari hasil penggunaan alat yang telah dipergunakan oleh penumpang untuk dilakukan pembuktian dengan laporan data harian layanan atau dilaksanakn rekonsiliasi.

“Kepada setiap pihak kami meminta agar selalu mentaati peraturan dan prosedur serta menjaga profesionalosme untuk menjaga nama Koorporasi. Saat ini kita berada di tengah pandemi, dan bersama-sama kita berupaya untuk menjalani prosedur guna turut mencegah penyebaran Covid-19,” ujar Yos Suwagiono.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement