REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dompet Dhuafa melakukan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM). Kerja sama dijalin dalam bidang-bidang pendidikan, khususnya teknologi pertanian, peternakan dan perikanan.
Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Pendidikan, Nasyith Majidi, mengatakan Dompet Dhuafa sebagai lembaga sosial kemanusiaan salah satu fokusnya pemberdayaan masyarakat prasejahtera. Terutama di pedesaan, menyasar pertanian, peternakan dan perikanan.
Apalagi, mereka kini banyak terhimpit masalah ekonomi. Berbagai usaha dan inovasi dilakukan untuk menciptakan produktivitas pertanian optimal, dengan mengembangkan dan menumbuhkan skala ekonomi mereka dari pertanian, peternakan dan perikanan.
Sehingga, dampaknya lebih optimal. Dengan pengelolaan program zakat produktif untuk pembiayaan beragam program pemberdayaan tersebut, nantinya diharap memberi dampak untuk membuat stabil rantai pemasaran, termasuk harga hasil panen.
"Tentu kami tidak bisa bekerja sendiri, kami butuh dukungan banyak pihak dari pakar di bidang masing-masing. Untuk itu, kami merangkul banyak pihak, salah satunya UGM yang memiliki keahlian di banyak disiplin ilmu," kata Nasyith, Ahad (2/5).
Hal itu tidak dapat bergulir dengan kerja sendiri. Butuh kolaborasi terukur berupa pengembangan hasil teknologi pertanian, peternakan dan perikanan maksimal, tenaga pendamping handal dan hasil riset yang teruji menjadi tolok ukur keberhasilannya.
Untuk itu, Dompet Dhuafa menggandeng UGM dalam menciptakan berbagai inovasi yang dapat membantu merealisasikan tujuan tersebut. Karenanya, kerja sama yang telah terjalin ini dapat membuat petani dan peternak dapat memasuki level lebih baik.
"UGM terbuka siap membantu dan bersinergi dengan Dompet Dhuafa di berbagai bidang, sehingga meluaskan manfaat bagi masyarakat," ujar Rektor UGM, Prof Panut Mulyono, menambahkan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika