Ahad 02 May 2021 16:10 WIB

Kepala BPIP: Generasi Muda Diharapkan Isi Kemerdekaan

Jika anak muda berkiprah Indonesia akan menjadi negara maju dalam waktu dekat

Red: Gita Amanda
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, di Jakarta, Sabtu (1/5) lalu, menyampaikan harapan kepada generasi muda agar mereka senantiasa mengisi kemerdekaan. (ilustrasi)
Foto: Prayogi/Republika.
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, di Jakarta, Sabtu (1/5) lalu, menyampaikan harapan kepada generasi muda agar mereka senantiasa mengisi kemerdekaan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, di Jakarta, Sabtu (1/5) lalu, menyampaikan harapan kepada generasi muda agar mereka senantiasa mengisi kemerdekaan. Salah satunya dengan berkiprah sesuai dengan keahlian dan bidang masing-masing.

"Dengan demikian, jika masing-masing anak muda menjalankan tugasnya ikut membangun negeri, maka Indonesia dapat menjadi negara maju dalam waktu dekat," kata dia saat memberi pidato kunci pada acara "Nasional is me: Indonesia Pasti Bisa" di Jakarta, Sabtu.

Baca Juga

"Para pemuda hari ini diharapkan mampu mengembangkan apa yang sudah disumbangkan oleh para pemuda melalui Sumpah Pemuda dan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Jika kita berhasil melakukan ini, maka dalam waktu yang sangat dekat, negara Republik Indonesia jadi negara maju, bahkan jadi salah satu teladan di dunia dalam mengatur, terutama kebhinekaan," ujar dia.

Menurut dia, ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengisi kemerdekaan, salah satunya dengan menjalankan kewajiban dan memanfaatkan hak sebagai warga negara. "Di sinilah peran adik-adik mahasiswa dibutuhkan untuk mengisi kemerdekaan, beberapa di antaranya dengan memfungsikan, memanfaatkan hak kalian sebagai warga negara yang berhak dipilih dan berhak memilih, dengan menyumbangkan yang terbaik yang kalian miliki masing-masing," kata dia.

"Mungkin ada yang keahliannya olah raga, ada yang ekonomi, ada yang politik, ada yang agama, dan seterusnya. Itu diwujudkan dalam sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement