REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemprov DKI akan menerapkan sistem buka tutup di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat untuk mencegah kerumunan pengunjung. Sebab, saat ini pandemi covid-19 masih terjadi di Indonesia, termasuk Jakarta.
"Disiapkan petugas, ketika jumlah orang di dalam pasar masih banyak maka pintu ditutup, sehingga warga tidak bisa masuk sampai jumlahnya berkurang," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pasar Tanah Abang, Ahad (2/5).
Anies menambahkan, Pemprov DKI juga telah berkoordinasi dengan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya terkait rekayasa lalu lintas (lalin) di sekitar Pasar Tanah Abang. Dia menjelaskan, nantinya, jika kapasitas pasar penuh, maka arus lalu lintas maupun jalan di sekitarnya juga akan dilakukan penutupan.
"Jadi kebijakan tertutup ini akan diberlakukan besok. Buka tutup pintu pasar pengendalian masuk keluar lewat stasiun dan juga penertiban di jalan-jalan sekitar kawasan Tanah Abang," jelas Anies.
Anies juga meminta kepada seluruh masyarakat agar tidak berbondong-bondong berbelanja di Pasar Tanah Abang. Sebab, ia mengungkapkan, masih banyak pasar di wilayah Ibu Kota yang bisa dijadikan alternatif bagi warga untuk berbelanja keperluan Lebaran.
"Kami menganjurkan untuk mendatangi berbagai pasar di Jakarta, selain Pasar Tanah Abang. Dengan begitu masyarakat bisa mendapatkan barang tanpa berisiko kerumunan dengan mendatangi tempat yang lain," tuturnya.
Di sisi lain, Anies menegaskan, mulai Senin (3/5) besok pagi, para pedagang dilarang berjualan di luar gedung pasar. Dia menuturkan, seluruh kegiatan jual beli hanya boleh dilakukan di dalam kawasan pasar.
"Di jalan-jalan, trotoar tidak ada kegiatan berjualan. Besok petugas kita akan berjaga. Semua kegiatan jual beli dilakukan di dalam pasar," tegas dia.
"Kenyataannya, banyak yang menitipkan jualan di luar menimbulkan kerumunan sehingga berisiko, maka sore ini kami siapkan mekanisme pengendaliannya," tambahnya.
Sebelumnya, Anies mengungkapkan, jumlah pengunjung di pasar Tanah Abang mengalami lonjakan jelang Lebaran 2021. Dia menyebut, lonjakan pengunjung itu terjadi pada Sabtu (1/5) sebanyak 87 ribu orang dari sebelumnya 35 ribu orang. Sedangkan hari ini, jelas dia, berdasarkan data sementara diperkirakan ada sekitar 100 ribu pengunjung di Pasar Tanah Abang.
"Nah, pengendalian dilakukan kerahkan sekitar 2.500 personel, terdiri dari polisi ada Brimob, Sabhara. Dari TNI ada dari Kodam, dari Angkatan AL Marinir, Angkatan Udara Paskhas, dan juga Satpol PP. Diterjunkan untuk menjaga ketertiban prokes," kata Anies.
Anies menambahkan, mulai sore ini jam tutup pasar akan dibagi dua, yakni pukul 16.00 WIB dan 17.00 WIB. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengunjung keluar dalam waktu bersamaan menuju lokasi yang hampir sama, yakni Stasiun Tanah Abang.
"Karena kemarin kereta api (KRL) terdapat 45 ribu (penumpang), jadi hampir separuh menggunakan kereta api. Sore hari ini pengendalian di pasar dan sekitar stasiun. Nanti akan ada petugas Marinir dan Paskhas untuk mengendalikan antrean masuk ke statsiun mengikuti prokes," ujarnya.
Selain itu, Anies mengatakan, pihaknya telah melakukan pembahasan dengan PT KCI terkait penyesuaian jam operasional KRL di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat. Menurut Anies, mulai besok, Senin (3/5), akan ada perubahan jadwal KRL yang melintas di stasiun tersebut.
"Bahwa situasi di pasar (Tanah Abang) ini jam kedatangan orang berbeda-beda, ada yang pagi dan siang, tapi jam pulangnya bersamaan. Begitu pasar tutup, semua orang pulang bersamaan, maka dari itu mulai besok sore akan ada perubahan jadwal kereta KCI yang melintasi Stasiun Tanah Abang," ujarnya.
Anies mengungkapkan, mulai besok sore, pukul 15.00-19.00 WIB, KRL tidak akan berhenti di Stasiun Tanah Abang. Meski demikian, ia belum menjelaskan secara rinci mengenai perubahan jam operasional KRL tersebut.
"Sore besok pukul 3 sampai dengan 7, KCI tidak akan berhenti di (Stasiun) Tanah Abang, sehingga enggak angkut penumpang dari sana. Detailnya nanti disampaikan," ujar dia. .
Namun, sambung Anies, untuk alternatif transpotasi umum di lokasi tersebut, Pemprov DKI akan menyediakan bus Transjakarta yang beroperasi dari Jalan Jatibaru menuju stasiun KRL. "Bagi para pedagang atau penumpang yang perlu kendaraan umum bisa difasilitasi kendaraan lain," tutur Anies.